Minggu, 28 November 2010

The Boy That will Restore Peace!!!!
Siang itu para di alam Eden para Vanadis dalam keadaan yang tenang tiba tiba terpecah oleh suara terompet, terompet itu bukan terompet sembarangan, terompet itu dibunyikan amat sangat keras, bahkan belum pernah sekeras ini sejak peperangan antara Rahwan dan Varaha, Di dalam kuil tampak beberapa vanadis sedang ber argumentasi "Ini tak bisa di biarkan!! Leo dari Empire Benemick dan ambisinya itu!!!' kata sesosok Vanadis yang tampaknya sangat gusar itu
"Benar ini tak bisa di benarkan kita harus turun menanganinya sendiri" kata sesosok vanadis lain, namun tiba tiba pintu besar kuil itu terbuka, dan yang terpampang dari sosok itu adalah Kugo! apa yang dilakukanya di saat genting seperti ini ?, son kugo datang dengan seorang anak ingusan, apa yang anak itu lakukan ? kenapa ia bersama kugo ? kenapa ia bisa ke tanah eden ? padahal yang bisa menyentuh tanah eden adalah orang yang memiliki sasmita tingkat tinggi!, "aku telah menemukan solusi masalah kita, Leo tak akan lagi mengganggu kita" di saat seperti ini para vanadis tentu saja meng "iya"kan kemauan kugo dengan mengirim anak itu dalam pertempuran Bethorian!!...... siapa nama anak itu ? apa yang dimilikinya hingga kugo sendiri yang memilihnya untuk menghadapi para "Avnegers" dan Leostrada ? dia adalah.....
Has Been Told By Xsoul knightX
by leostrada onny dio


INI ADALAH AMBISI GILA!!!!
Ditengah orasi Leostrada, tiba tiba saja ada seorang Knight yang berdiri, tak lain dan tak bukan adalah Faiz, ya Faiz yang di elu elukan si raja keadilan dari zurith, dia menyela orasi itu dengan mengatakan "LEO, INI ADALAH AMBISI GILA!!! TAK AKAN KUBIARKAN KAU MELAKUKAN ITU!!!!" dengan tenang Leo mengatakan, "memang apa yang akan kau lakukan ? apakah kau tahu bahwa aku bisa saja membunuh mu sekarang". Faiz pun mengernyitkan dahinya sambil mengepalkan erat tanganya yang terbalut armor keemasan khas knight dari Zurith Region itu,

keesokan paginya Leo dan para Avenger yang juga dibantu beberapa Knight dari Zurith Region yang dipimpin sendiri oleh Faiz Raja dari Zurith Region itu sendiri, mereka bersiap siap untuk melakukan peperangan di lembah Bethorian, di dalam tendanya Leo bercakap cakap dengan Fiaz, "Leo ayolah kawanku tak perlu lagi melanjutkan operasi ini, ini adalah misi bunuh diri yang sia sia", kawan ? ya benar sekali Faiz dan Leo dulunya adalah kawan dekat yang akhirnya dipisahkan karena impian yang berbeda, "Kenapa ? apakah kau takut ? apakah kau mengerti bahwa dewa dewa kita sebenarnya hanyalah makhluk magis yang menginginkan darah, lihatlah Zetra, lihat apa yang diperbuat dewa dewa kita kepadanya, dia menjadi monster yang tak terkalahkan, dia ingin menuntut balas kepada Deus yang telah difitnah dewa dewa kita" sahut Leo, "Mungkin ini memang masalah yang mengganggu mu tiap malam kawan, ayolah Zetra berperilaku seperti itu karena keinginanya, para vanadis dan dewa dewa kita hanya mengabulkan permintaanya, tak pernah lebih dari itu" Leo pun tak hanya diam dan menjawab "jika memang mereka adalah dewa yang bijaksana mereka tak akan pernah lakukan itu!!"
"kring"
"kring"
"kring"
telefon berdering di tengah percakapan mereka, Leo dengan cepat mengangkat gagang telefon itu
halo ? ada apa ? apakah mereka sudah dekat"
"iya pak" jawab orang yang menelefon itu
"heeemb tunggulah disana kami akan segera kesana"
Clek! suara gagang televon yang ditutup oleh Leo, ia pun berdiri dan mengatakan "Inilah saatnya Faiz".....
Has Been Told By Xsoul knightX
by leostrada , onny dio

"AKU AKAN MEMBANTAI SEMUA DEWA DI MUKA BUMI INI DEMI TERCIPTANYA KEHARMONISAN DI TANAH VANDARIA INI!!!" itulah yang tertulis di buku itu, tak hanya itu ada beberapa foto yang tertempel di buku itu, dimana "Leostrada" atau yang lebih dikenal oleh "Hell Hero Of The Empire",dia mendapat julukan "HELL" karena di setiap peperanganya dia tak pernah menyisakan 1 pun korban yang hidup kecuali raja dari kerajaan tersebut untuk menyebarkan berita bahwa Kerajaanya takluk dibawah kaki kerajaan "Empire Benemick", kekuasaan "Empire Benemick" semakin luas dengan pasukan khusus dari Empire di bawah pimpinan Jendral besar Leostrada dengan pasukan khusus yang sering disebut dengan nama "Avenger", mereka adalah mesin tempur sempurna dalam 1 kesatuan formasi yang disebut "Tartarus Formation", itu adalah formasi menyerang yang digunakan oleh pasukan Avenger untuk meratakan suatu daerah, namun para Avenger ini tak hanya terkenal karena serangan saja namun begitu juga dengan pertahanan mereka, dengan formasi khusus yang diciptakan oleh Leostrada dengan nama "Prometheus Formation", mereka adalah dewa perang yang tak terkalahkan, beberapa orang juga mengatakan kalau mereka adalah jelmaan dari deimos karena kekuatan dan kekejaman mereka....
Di sisi lain, Leostrada sering mengatakan kalau dia dan para avenger adalah tak lebih hanyalah sebuah suatu entitas kekuatan yang tercipta karena persaudaraan. Hingga suatu hari, Leo dan para Avenger memiliki ambisi gila yang bernama "The Gods exterminations operation" yang artinya tidak beda jauh dari nama operasi itu, yaitu dimana mereka akan menentang dan membunuh para dewa...
Operasi itu diawali dengan meng invasi sebuah desa yang terkenal karena penduduknya adalah manusia manusia penganut "Vanadis" yang taat hingga beberapa dari mereka bisa menguasai magic yang umumnya hanya bisa dikuasai bangsa "FrameLess".
Hal pertama yang dilakukan Leo dan avenger avengernya adalah mengirimkan seorang "Ambassador" atau yang lebih sering disebut pembawa pesan, yang mengatakan "APAKAH KALIAN PARA PENGANUT VANADIS YANG SETIA INI PERNAH MENGIRA ADA ENTITAS YANG LEBIH HEBAT DARI PARA DEWA DEWI LAKNAT KALIAN ITU ? DENGAN INI AKU MENYATAKAN DIRiKU LEOSTRADA THE HERO OF THE EMPIRE ADALAH TUHAN KALIAN SELANJUTNYA!!! BAGI SIAPAPUN YANG TIDAK SETUJU AKU MENANTANG KALIAN DI LEMBAH SUCI KALIAN, BETHORIAN!!!" sang raja amat marah dengan perkataan itu dan mengatakan"KALIAN SESUNGGUHNYA HANYA MAKHLUK MAKHLUK TERKUTUK!!! KETIKA KALIAN MATI PUN BUMI TAK MAU MENERIMA JASAD KALIAN!!!!" lalu sang raja menancapkan ujung pedang itu ke kepala sang Ambassador itu...
Tidak jauh dari situ, tepatnya di lembah suci "BETHORIAN" Leostrda dan para Avenger berkemah, pada malam itu Leostrada memberikan penyemangat pada para Avenger, "Dengarkan aku para Avenger... Malam ini mungkin adalah malam terkahir kita untuk bersama sama, jika ada 1 dari kalian mati di lembah ini... pengorbanan mu tak pernah sia sia... dan yang hidup dalam pertempuran akan menjadi AVENGER yang sesungguhnya yang bertarung bersamaku yang akan menjadi TUHAN tunggal Vandaria!!!!" "hoooraaah" teriak semua anggota Avenger, namun..
by leostrada onny dio

when the story begin....
pagi itu di sebuah beranda di rumah yang terlihat begitu sederhana... duduklah seorang kakek dia memandang dunia seolah sudah pernah menguasainya hingga terlihat puas di matanya.. namun seperti bercampur rasa bersalah bersalah yang dalam matanya sedikit berkaca kaca... "kek" kata seorang anak kecil dalam rumah itu, "iya nak ?" jawab sang kakek, lalu "kakek aku telah dengar cerita tentang bagaimana terbelahnya dua benua kita kek tapi aku enggak percaya kek aku mau dengar langsung dari kakek", sang kakek hanya tersenyum tipis "nak yang perlu kau ketahui adalah "kala itu yang memecahkan kedua benua ini adalah perang antara penguasa zalim dari empire leostrada melawan kerajaan pembela rakyat Faiz dan 1 hal lagi.. periksalah peti yang selama ini ada di loteng"- kata sang kakek dengan tersenyum kepada cucu nya tentang perang besar yang memecahkan 2 benua terbesar di vandaria, dengan heran si cucu menerima usulan sang kakek untuk pergi ke loteng, dan membuka isi peti itu, yang dilihatnya adalah sebuah buku besar berwarna merah, dia membuka halaman pertama yang terlihat sangat tua dan isinya adalah.. "dengan ini aku bersumpah akan melindungi dan memakmurkan rakyat empire benemick" dan yang membuat sang cucu kaget adalah, sebuah nama yang selama ini hanya menjadi dongeng dikalangan masyarakat masyarakat luas... "LEOSTRADA THE BRINGER OF THE EMPIRE"

by leostrada onny dio

Minggu, 14 November 2010

hyral




Inside Sacmis: Hyral

By Kingrand ⋅ ⋅
Mereka datang bagai hantu: tiba-tiba, tak tentu asal. The Great Viner. Tak banyak percaya bahwa penguasa lautan itu masih eksis hingga sekarang. Sebelas tahun setelah dinyatakan bubar, mereka kembali muncul di depan publik. Memecah kedamaian, mengamuk, menghancurkan, membabi buta!
Sebelumnya Empire telah menyatakan kekalahan The Great Viner. Penguasa lautan ini telah diburu dan dihabisi hingga ke akar-akarnya. Namun hal itu setengah dipercaya, setengah tidak. Pirate Buster, divisi khusus yang diciptakan untuk menghancurkan Viner semula diduga hanya khayalan Empire saja. Pada kenyataannya belum pernah ada eksekusi besar-besaran terhadap kelompok ini. Padahal pemerintah-pemerintah dunia sebelumnya selalu menghabisi para pembajak
Kali ini korban The Great Viner adalah beberapa desa di wilayah Kerajaan Crossal. Desa-desa itu rata dengan tanah. Kondisinya tragis. Segalanya habis terbakar. Tak tersisa!
Tentu saja hal ini menimbulkan gerakan perlawanan yang sangat kuat. Pemerintah Crossal, bersama dengan Mistouvahn dan Northwind, bersatu untuk menumpas sisa-sisa kekuatan The Great Viner. Empire kembali turun tangan. Namun kali ini dipertanyakan keterlibatannya. Banyak yang percaya Empire malah melindungi para pembajak ganas ini.
Sekali lagi Great Viner kembali diredam. Namun darah telah tumpah. Rakyat kehilangan rumahnya, istri kehilangan suaminya dan anak kehilangan orang tuanya. Salah satu korban dari kebiadaban Viner adalah Duran Hyral.
Ketika itu umurnya belum 11 tahun. Dia sudah harus menjadi saksi kebrutalan iblis lautan itu. Pembantaian besar-besaran terjadi di hadapannya. Dia harus berlari, meninggalkan ayah ibunya yang bertarung. Dia harus kabur, meninggalkan Isabella, adiknya yang masih bayi. Dia harus sembunyi, meninggalkan jejaknya dari tanah kelahiran yang telah begitu akrab dengannya.
Duran kecil dikejar. Dia akan dihabisi. Para perompak Viner memang tak kenal ampun. Tidak hanya pria dewasa, para wanita dan anak-anak pun tak akan luput dari keganasan mereka. Namun sebelum sempat menyentuh Duran, para perompak itu sudah dihabisi oleh secercah kilatan berwarna ungu.
The Emperor, pemimpin tertinggi organisasi bawah tanah, Saint Lordrake Faction, sekaligus pengamat jagad Vandaria, telah mendapatkan petunjuk. Duran Hyral akan menjadi sesorang yang akan merubah Vhranas. Bahkan merubah Vandaria. Setelah itu dia memerintahkan Sensei Honmaru, The Hermit, salah satu bawahannya yang paling setia, untuk merawat dan membesarkan Duran.
Maka Duran hidup di bawah bimbingan Sensei Honmaru, bersama anak-anak lain yang juga mengalami masa lalu pahit. Mereka adalah anak-anak yang digariskan oleh The Prophecy. Mereka adalah anak-anak yang akan sangat berpengaruh bagi Vandaria secara keseluruhan.
Sensei Honmaru tak hanya mengajarkan akhlak dan budi pekerti, melainkan juga kemampuan untuk bertahan hidup. Sang Sensei dulunya adalah ahli bela diri termahsyur pada masa Black Blood War. Karena kebijaksanaannya, ia diberkahi usia yang begitu panjang. Anugerah itu pun digunakannya untuk membimbing anak-anak yang ditunjuk oleh Saint Lordrake Faction menuju jalan kebenaran.

Sambil berdiri, seorang murid memegang kepala Sensei Honmaru yang sedang duduk bersimpuh. Saat sang guru mendongakkan kepalanya, tiba-tiba sang murid menjerit menahan sakit. Pegangan pun terlepas. Lalu, sang murid mundur.
Sekali lagi, saat maju menyerang belum sampai menyentuh sang guru, si murid kesakitan dan mengerang. Sang guru saat itu masih dalam posisi duduk bersimpuh, tanpa gerakan sedikit pun, hanya menggoyangkan kepalanya saja.
Berkali-kali, tanpa menyentuh, hanya dengan menggerakkan kepalanya, sang guru membuat si murid kesakitan. Ini bukan tenaga dalam atau sesuatu yang gaib. Ini hanya efek dari konsentrasi dan koneksi antara yang diserang dan penyerang. Itulah inti ajaran dari Sensei Honmaru. Untuk bisa bertahan hidup, seseorang harus mengasah dan mengembangkan instingnya.
Lebih dari satu dekade, Duran tinggal bersama Sensei Honmaru. Dia telah menyerap segala intisari ajaran sang Sensei. Dia telah tumbuh menjadi seorang petarung handal, yang memiliki pemahaman tinggi tentang arti kehidupan. Di saat dia telah siap, Sensei Honmaru mengenalkan Patriach Riot Dark kepadanya. Tanggung jawab terhadap dirinya kemudian diserahkan kepada Sang Patriach legendaris. Lagipula sejak awal Duran telah digariskan untuk bergabung dengan Ordo Vhranas.
Tahun-tahun berikutnya dihabiskannya bersama Patriach Dark. Duran mulai menjejakkan kakinya di kota suci Dyn Volmus. Dia berjuang keras menjadi anggota Ordo Vhranas. Kemudian diangkat menjadi Deacon di pasukan elit Valiant Knights. Lalu pertarungannya di Holy Arena melawan Jazabel Durza, Arav Nathlum, dan Az Sweldn, yang dikenal sebagai tiga Valiant Knights muda terbaik. Dan… memperoleh Vhranasaber, pedang kebanggan Valiant Knights. Lalu, resimen Sacmis. Segalanya sesuai seperti yang digariskan The Prophecy. Segalanya seperti yang selalu diceritakan Sensei Honmaru padanya sejak kecil. Segalanya persis…

Kemudian sosok bayangan itu muncul.
Kejam, mengerikan.
Dia adalah pempimpin The Great Viner. Dia menyeringai bak serigala kelaparan menatapnya. Menatap erat-erat, seakan-akan pandangan ini bisa menyayat jiwanya.
Duran ketakutan…

Dering teleponlah yang membuat Duran terbangun dari mimpinya. Dengan terengah-engah dan terduduk di atas tempat tidur, kapten resimen Sacmis itu menggapai gagang teleponnya. “Halo?”
“Maaf, saya mengganggu ya, malam-malam begini…”
Suara Yuriel Celestan. “Ah, tidak. Sama sekali tidak, Yuriel,” jawab Duran gugup. “Apa yang bisa saya bantu?”
Duran melihat jam di dinding kamarnya. Pukul setengah sebelas. Ya sejujurnya, memang menganggu. Dan di atas jam sepuluh kan berarti sudah terlalu larut! Tapi ini adalah Yuriel. Wanita yang langsung menaklukkan hatinya sejak pertama kali mereka bertemu. Kebaikan dan ketulusan hatinya memang begitu memukau.
“Emmm, ini agak memalukan sebetulnya,” balas suara merdu itu setelah terdiam cukup lama. “Saya telah meminta ijin Ratu Scheherazade untuk bergabung dengan resimen Sacmis.”
Duran tidak segera menjawab. Hatinya meledak kegirangan. Jika Yuriel bergabung dengan resimen Sacmis, maka dia tidak akan jauh-jauh darinya.
“Duran… Umm, Duran… kamu tidak suka ya?”
“Oh, tidak! Bukan begitu!” balasnya segera. Duran tidak ingin Yuriel salah paham. “Aku cuma berpikir apakah Sang Ratu akan memberikan ijin itu.”
Yuriel menahan tawanya. “Kalau begitu, cobalah kau tebak?!”
“Tidak mungkin!” padahal Duran tahu kalau Ratu Scheherazade sudah pasti memberinya ijin. Kalau tidak, Yuriel tentu tidak akan meneleponnya dengan nada segembira ini.
“Salah!!” Yuriel kembali tertawa. “Saya diijinkan bergabung, selama dijaga oleh Saki. Dan ijinnya bukan hanya dari Ratu Scheherazade saja, melainkan dari Panglima Anastasis juga.”
“Luar biasa!” seru Duran bersemangat. “Ini bagus sekali. Resimen Sacmis akan makin kuat dengan adanya anggota sepintar kamu, Yuriel!”
Yuriel tidak segera menjawab. “Emmm, jadi kau merasa yang berharga dariku hanya otakku ini…”
“Bukan, bukan! Jangan salah paham begitu, Yuriel. Tentu saja aku sangat senang kau bergabung karena dirimu. Bukan hanya bagian-bagian tertentu saja, tapi dirimu seutuhnya.”
“Terima kasih,” suara Yuriel terdengar lega.
Pembicaraan terhenti sejenak. Duran menunggu kalimat Yuriel selanjutnya yang tak kunjung datang. Dia sendiri agak canggung memulai pembicaraan.
“Baiklah…” kemudian Yuriel melanjutkan. “Kalau begitu sampai besok, Duran. Besok kan acara inagurasimu. Acara yang sangat penting. Pelantikan kapten resimen Sacmis. Jadi istirahatlah yang cukup. Selamat tidur, ya.”
“Ya, kau juga, Yuriel. Jangan terlalu capek. Nanti kasihan Saki,” candanya.
“Baik!”
Telepon ditutup.

Sialnya, Duran tidak bisa tidur lagi malam itu. Wajah manis Yuriel terus membayanginya tiap kali dia mencoba memejamkan mata.
Duran menghabiskan malam itu di ruang tengah asrama pria. Dia mencoba melupakan bayang-bayang senyum Yuriel dengan memikirkan arti mimpinya tadi. Mimpi itu begitu nyata. Pasti ada sesuatu yang akan terjadi.
Sensei Honmaru pernah berkata bahwa alam semesta selalu memberikan pertunjuk kepada tiap makhluk hidup. Maka jangan pernah sepelekan sebuah petunjuk. Selemah atau sekecil apapun sebuah petunjuk, tetap saja itu sebuah petunjuk dari alam semesta.
Dia masih merinding ketika teringat seringai mengerikan itu.
Ini firasat buruk. Sesuatu yang sangat buruk akan segera terjadi.
Apakah ada hubungannya dengan Vhranasaber yang baru saja dimenangkannya?
Atau dengan resimen Sacmis yang akan dipimpinnya?

Seorang lelaki datang tergopoh-gopoh menghampiri Duran. Dia adalah Deacon muda, yang Duran bahkan belum mengenal namanya. Wajahnya pucat ketakutan.
“Deacon Hyral, akhirnya saya menemukan Anda di sini,” katanya.
“Ada masalah apa? Bukankah ini sudah terlalu malam untuk menemuiku?”
“Tapi ini amat penting,” potong Deacon muda itu. “Kapten… maksudku, Crusader Anastasis. Hilda Anastasis menunggumu di halaman depan.”
“Sakarang?” Duran tak percaya.
Deacon itu mengangguk lemah.
Duran mengumpat dongkol, kemudian segera bergegas menuju halaman depan.

Duran tidak mengenal putri bungsu Panglima Yunan Anastasis secara langsung. Dia hanya pernah mendengar reputasinya: Mantan kapten resimen Thoth yang sangat tangguh, keras kepala, susah diatur, dan sombongnya luar biasa.
Sialnya, para pembesar Valiant Knights berniat menjodohkan putri manja ini dengan dirinya. Bukan ‘menjodohkan’ dalam artian cinta, melainkan dalam resimen baru. Hilda Anastasis ditugaskan untuk menjadi wakil kapten Sacmis, orang kedua setelah dirinya.

Deacon muda itu tidak berbohong.
Hilda Anastasis sudah menunggunya di halaman depan. Seperti yang juga sudah dia dengar, putri bungsu Panglima Anastasis itu cantik bukan main. Entah bagaimana caranya, meskipun ia mengenakan armor Crusader lengkap, aura kecantikannya masih terasa memabukkan.
Kecantikan Hilda mengundang banyak penghuni asrama pria keluar kamar. Sebagian menikmati pemandangan indah itu dari atas balkon, namun tak sedikit juga yang memberanikan diri lebih dekat dengan lagak duduk-manis di halaman depan.
Duran yakin kalau sekarang kantin kumuh di pojok jalan Khosrau sedang kosong melompong. Bagaimana tidak, semua pelanggannya sudah pindah dan duduk di halaman ini!

“Jadi kamu Duran?” tanyanya.
“Dan kamu Hilda,” Duran membalas dengan senyum nakal. Memanggil nama depan putri Panglima bisa digolongkan tindakan kurang ajar, namun dia tak perduli.
Hilda ikut tersenyum, namun senyumnya terasa sinis.
“Kedatanganku ke sini untuk mengucapkan selamat secara langsung,” katanya kemudian. “Sekaligus berkenalan dengan pewaris Vhranasaber terbaru.”
“Oh, ya. Senang berkenalan denganmu, Hilda,” Duran masih mempertahankan sikapnya, agak melanggar batas.
“Dan kau tentu sudah tahu, Valiant Knights telah menugaskanku untuk menjadi wakil Sacmis…”
Duran mengangguk. Dia belum bisa menebak arah pembicaraan Hilda. Namun instingnya mengatakan kalau Hilda tidak datang dengan niat baik-baik. Apakah ini pertanda dari mimpinya tadi. Bisa saja. Tapi hati kecil Duran menyangsikan hal itu. Masa benar sih, dia dalam kondisi segawat itu. Meski niat sudah ada, tapi dia tak pernah menggoda putri Panglima Anastasis ini.
“… Namun aku punya prinsip, aku tidak sudi menjadi bawahan seseorang yang aku anggap tidak pantas.”
Duran masih mengangguk tak jelas.
“Jadi, kau setuju kan denganku?” Hilda mencabut pedang pendeknya.
“Hah! Hei, hei, tunggu dulu!” protes Duran sambil mengangkat kedua tangannya. “Prinsip apa maksudmu. Hei, turunkan dulu pedang…”
“Ambil. Senjatamu. Sekarang!” nada suara Hilda sangat mengancam. “Juga pakai armor yang layak!”
Duran tidak punya pilihan lain. Mata Hilda membara dipenuhi semangat bertarung. Para penonton juga mulai bersorak, memanggil teman-temannya, seolah-olah akan ada pertunjukkan seru.
Duran menatap lekat-lekat mata Hilda. Crusader itu serius.
“Apakah ini ada hubungannya dengan Arav Nathlum?” tanyanya. Semua orang juga tahu Arav Nathlum, murid terbaik Panglima Anastasis, sudah ditunangkan dengan Hilda. Duran mengalahkannya di babak semi final Holy Arena.
Hilda bersungut-sungut mendengar nama tunangannya disebut. “Tidak!” bantahnya tanpa berpikir. “Sama sekali tidak ada hubungannya!”
“Jadi ini murni tes?” Duran kembali bertanya. “Tes kelayakan sebagai kapten Sacmis?”
Hilda mengangguk. “Sekarang, cepatlah bersiap.”

Duran menghela nafas panjang. Dia hanya mengenakan kaos kebesaran dan celana kain untuk tidur. Duran melihat sekeliling, kemudian beranjak ke sekelompok lelaki yang sedang berbisik-bisik sambil terus memandangi Hilda.
“Aku pinjam ini. Boleh?” kata Duran sambil mengambil
belati pendek. Belati itu tadinya digunakan untuk mengupas apel. Panjangnya hanya sepertiga pedang Hilda. Padahal pedang Hilda termasuk yang paling pendek dalam jajaran Valiant Knights.
“Kau menghinaku, Duran!” bentak Hilda melihat tingkah lawannya. “Kau pikir aku tak akan bertarung dengan serius melawan pemuda bersenjatakan pisau dapur?”
“Maka bertarunglah dengan serius!” jawab Duran sambil menimbang-nimbang belati itu.
“Tapi armormu…”
“Tidak perlu!” potong Duran. “Aku enggan kembali ke kamar hanya untuk memasang plat-plat besi selama setengah jam, kemudian bertarung sepuluh menit, dan kembali harus mencopot plat-plat itu lagi. Sama sekali tanpa bermaksud meremehkan, aku memutuskan untuk bertarung mengenakan apa yang aku pakai sekarang.”
Sebagian penonton berdecak kagum. Beberapa malah bertepuk tangan. Wajah Hilda merah padam. Dia benar-benar merasa diremehkan.
“Akan kubuat kau menyesal!” bentak Hilda sambil menerjang maju. Duran bersiap dengan kuda-kuda yang sangat tidak lazim.
Hilda menebas membabi-buta. Dia sangat serius. Serangan-serangannya diarahkan ke titik-titik vital. Serangan-serangan itu begitu cepat, namun Duran seolah-olah bisa melihat semua serangan Hilda sekian detik sebelumnya. Semuanya berhasil dihindari. Duran tidak bisa membalas serangan-serangan cepat Hilda. Apalagi senjatanya hanya pisau dapur! Dia hanya sibuk menghindar, sambil sesekali mencoba menebaskan pisaunya. Namun tebasan itu tak berarti. Gerakannya begitu luwes, malah terlihat seperti sedang menari.
Satu, dua orang menyemangati Hilda. Beberapa yang lain malah ada yang bersiul-siul kurang ajar. Para penonton sepertinya sudah menduga pertarungan ini akan berjalan sangat seru. Sebelumnya mereka sudah terhibur dengan aksi-aksi gila Deacon muda bernama Duran ini. Ketika pertama kali masuk asrama, Duran sudah menghajar gerombolan Deacon preman pimpinan Masahiro Kato. Selang beberapa minggu, sepak terjang pemuda ini kembali menggegerkan, karena mengalahkan Makruf Rashid. Sebelumnya Rashid juga dikenal sebagai seorang Deacon yang suka berbuat onar dan sangat ditakuti oleh Deacon-Deacon baru. Namun prestasi yang paling membanggakan adalah ketika Duran memenangkan Vhranasaber. Inilah pertama kalinya, setelah sekian lama, Vhranasaber jatuh ke orang di luar lingkaran dalam House of Anastasis.
Hilda menhantamkan perisai besarnya ke tubuh Duran. Kali ini dia tak mungkin menghindar. Tapi di luar dugaan, Duran malah menendang keras perisai itu, sehingga membuat Hilda terdorong mundur.
Ditendang?! Tidak masuk akal!
Hilda jadi bingung sekarang. Gaya bertarung Duran betul-betul aneh. Dia jelas-jelas tidak bertarung dengan ajaran Order of Vhranas umumnya, juga bukan menggunakan berbagai style Anastasis, apalagi seni bela diri Bedina kuno. Gaya ini sangat… Ortodoks. Gaya purba!
Kali ini Duran mencoba menyerang. Dia berputar, melakukan tendangan belakang yang lebih keras dari tadi. Hilda menahannya dengan perisai. Namun tendangan itu terlalu keras, sehingga Hilda terpental ke belakang. Di saat itu, Duran menerjang. Bersiap menusukkan pisaunya.
Hilda mengantisipasi dengan menghujamkan pedang pendeknya lebih dulu. Duran menangkis serangan itu dengan lengan kirinya. Tangan kanan Duran yang menganggam pisau masih bebas. Mereka sangat dekat. Kemudian…

“HENTIKAN SEKARANG JUGA!”
Abbot Ashraff Omar berkacak pinggang di gerbang asrama pria. Para penonton berhamburan setelah menyadari kehadiran salah satu Abbot yang paling disegani itu.
Hilda menampar wajah Duran yang begitu dekat dengan perisainya. Duran tak lagi menghindar.
“Apa-apaan ini, Anastasis!” bentak Abbot Omar.
Hilda tertunduk lesu. Walau bagai putri manja, namun di hadapan Abbot Omar, ia tidak bisa bersikap seenaknya.
“Mendatangi asrama pria selarut ini dan berbuat onar adalah suatu pelanggaan yang sangat berat, Anastasis. Kau tahu aku tidak akan segan-segan melaporkan hal ini ke dewan pembimbing…”
“Aku rasa itu terlalu berlebihan, Abbot Omar,” potong Duran.
Hilda kaget melihat Duran membelanya.
Abbot Omar melotot ke arah Duran. “Dan kau, Hyral. Kau juga bisa disalahkan dalam masalah ini. Jangan merasa hebat karena sudah memenangkan Holy Arena.”
Duran tersenyum santai. “Maafkan kelancangan saya, Abbot. Bukan maksud saya untuk bersikap kurang ajar. Mungkin saya yang belum memahami betul regulasi resimen. Saya pikir adalah hal yang wajar bagi kapten resimen untuk melihat kemampuan bawahannya.”
Wajah Hilda merah padam menahan marah. ‘Bawahan’? Kurang ajar betul, anak ini!
Abbot Omar tampak bingung. “Apa maksudmu?”
“Jadi begini, Abbot. Sore tadi saya sengaja memanggil Hilda untuk merundingkan tentang aturan-aturan resimen. Anda tahu, kan, sebelumnya dia adalah kapten dari resimen Thoth yang sangat hebat. Suatu hal yang wajar, jika saya perlu banyak berdiskusi dengannya.”
“Lalu, kenapa sampai terjadi perkelahian?”
“Kebetulan saya juga merasa perlu mengukur kemampuan Hilda sebagai wakil kapten.”
Hilda menggigit bibirnya. Kesal sekali.
Duran memang membelanya, namun sekaligus menginjak-injak harga dirinya.

Abbot Omar mencibir nyaris tak percaya. “Bah, jangan macam-macam kau, Hyral. Kau terkenal sangat badung di sini. Sudah berapa kali kau terlibat perkelahian macam ini?”
“Apa yang saya katakan adalah yang sebenarnya, Abbot,” Duran membela diri. “Anda bisa melihat dari senjata yang saya gunakan,” lanjutnya sambil menunjukkan pisau dapur. “Anda tidak mungkin berpikir Hilda bertarung dengan serius, kan? Apalagi saya tidak mengenakan armor sama sekali.”
Hilda sangat terkejut. Ia tidak bisa menganalisa ucapan Duran. Apakah itu suatu pujian.
“Hilda adalah petarung yang sangat hebat. Jika ini benar-benar perkelahian seperti yang Anda tuduhkan tadi, Abbot, tentu saja saya sudah terkapar bersimbah darah.”
Abbot Omar tidak bisa berkomentar. Ucapan Duran sangat masuk akal. Hilda memandang Duran lekat-lekat. Kapten Sacmis ini begitu karismatik.
“Ya, ya, kau mungkin benar…” kata Abbot Omar kemudian. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya. Sepertinya dia tahu bahwa ucapan Duran tidak sepenuhnya benar. Tapi tidak ada alasan untuk membantahnya. Yang paling penting, Duran dan Hilda punya alasan mengapa terjadi perkelahian.
“Oh ya, Hilda, sebaiknya kau perketat penjagaanmu,” kata Duran pada Hilda. “Khususnya dari sisi kiri perisai. Kau sering terlewat.”
Hilda mengenyitkan dahinya. Sandiwara apa ini?
“Jika lawanmu membawa senjata yang lebih mematikan, mungkin kau sudah habis,” lanjut Duran.
“Apa maksudmu, Duran!” suara Hilda melengking tidak terima. “Dari barisan Crusader, aku dikenal memiliki pertahanan yang terbaik…”
Belum sempat Hilda menyelesaikan kalimatnya, perisai besarnya jatuh ke tanah.
“Kau yakin kalau kau yang terbaik?” suara Duran terdengar sangat tajam.
Hilda kaget bukan main. Rupanya kulit yang mengikatkan perisai itu ke tangan kirinya habis terkoyak. Dia teringat pertarungannya tadi. Duran beberapa kali mencoba menyerang dengan pisau pendek itu, tapi seolah-olah selalu tidak bisa menjangkaunya. Rupanya Duran memang tidak pernah berniat menyerangnya secara frontal, melainkan hanya melucuti perisainya. Sungguh diluar dugaan.
“Wah, wah, wah… baru kali ini aku melihatmu kehilangan perisai, Anastasis,” ujar Abbot Omar. “Sepertinya Duran telah mengajarkan beberapa hal baru bagimu. Aku yakin kalian bisa menjadi tim yang sangat kompak.”
Hilda benar-benar tak percaya. Bagi seorang Crusader, perisai adalah segalanya. Kehilangan perisai bagaikan kehilangan harga diri. Duran telah membuka matanya, bahwa rupanya dia bukan orang sembarangan.
“Baiklah kalau begitu aku akan mengantarmu pulang, Anastasis,” kata Abbot Omar kemudian. Hilda tidak menjawab. Ia mengambil perisainya kemudian pergi tanpa berpamitan pada Duran. Duran hanya tersenyum. Abbot Omar tampak bingung melihat sikap keduanya.

. . .



“Luar biasa… sungguh luar biasa…”
Abbot Omar mendengar ucapan Hilda setelah cukup jauh dari asrama pria. Mereka sudah setengah jalan menuju Anastasis Citadel.
“Maksudmu Hyral?”
Hilda mengangguk. “Saya sama sekali tidak merasakan ancaman ketika dia menyerang. Dia hanya mencoba masuk, tapi tidak bisa meraih. Saya merasa di atas angin.”
“Ya, benar. Dia luar biasa,” Abbot Omar mengangguk sepakat.
Hilda menghentikan langkahnya. Dia memandang Abbot Omar lekat-lekat. “Abbot, ceritakan semua tentangnya! Aku ingin tahu segala sesuatu tentangnya!”
Abbot Omar menghela nafas. “Anastasis, kau bukan orang pertama yang takjub dengan kemampuannya. Aku yakin ayahmu, Panglima Yunan, juga merasakan hal yang sama. Sungguh sayang kau tidak sempat melihat pertarungan di Holy Arena.”
“Ya, memang sangat disayangkan.”
“Begini, Anastasis. Apakah kau tahu seni bela diri yang digunakan oleh Hyral?”
Hilda menggelengkan kepalanya. Betul sekali, ia juga sempat kebingungan dengan gaya bertarung Duran yang sangat aneh.
“Sudah kuduga. Itulah sebabnya banyak yang tidak bisa mengimbanginya. Hyral memiliki kemampuan bertarung yang sangat tidak wajar. Lalu, apakah kau tahu kalau dia berada di bawah asuhan dan perlindungan dari Riot Dark?”
Sekali lagi Hilda membelalakkan matanya. Patriach Riot Dark! Siapa yang tidak mengenalnya. Riot Dark dianggap sebagai Patriach terhebat di Ordo Vhranas. Sungguh kejutan yang luar biasa. Duran, kapten resimen Sacmis, punya hubungan dekat dengan Sang Patriach.
“Hyral baru masuk ke dalam Ordo sekitar tiga atau empat tahun lalu. Kariernya memang tidak pernah begitu menonjol hingga beberapa bulan terakhir. Banyak yang berpendapat bahwa dia adalah bagian dari organisasi besar yang sengaja disusupkan ke dalam Ordo.”
“Benarkah demikian?” Hilda tertarik.
“Banyak pendapat. Namun selama tidak ada bukti-bukti kuat, Hyral tidak bisa dianggap sebagai ancaman. Yang pasti aku mengenal Riot Dark dengan baik. Dan aku percaya Riot Dark sama sekali tidak punya itikad buruk terhadap Ordo. Kalau pun hal itu benar, Ordo punya sistem sendiri untuk mengatasinya.”
Mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan. Citadel yang sangat megah sudah tampak dari kejauhan.
“Ijinkan aku memberimu saran, Anastasis,” suara Abbot Omar terdengar lebih serius dari sebelumnya. “Cintailah Sacmis seperti engkau mencintai Thoth.”
Hilda tertegun mendengarkan. Apakah Abbot Omar tahu perasaannya terhadap Duran dan Sacmis.
“Sacmis adalah pertaruhan yang sangat besar. Reputasi Ordo bergantung pada resimen baru ini. Aku berharap semua elemen pendukung Sacmis paham betul betapa penting misi yang akan diemban. Menangkap pemimpin Laskar Musadin bukan pekerjaan main-main. Dan kau, Hilda,” Abbot Omar menatap Hilda lekat-lekat, “adalah aset berharga bagi Sacmis. Kau punya pengalaman yang paling tinggi dalam sebuah resimen. Dukunganmu berarti kesuksesan Sacmis.”
Hilda mengangguk. Kini dia paham, mengapa Duran ditunjuk sebagai kapten, sementara dia adalah wakilnya. Dalam hatinya, dia berjanji akan mendukung penuh Duran Hyral.

* * *

history vandaria wars

History

The Creation of Races
Dikenal sebagai masa-masa awal Vandaria. Tidak pernah tercatat ataupun disetujui oleh ilmu pengetahuan modern, sehingga keabsahannya diakui hanya jika dipandang dari segi religi (juga disebutkan dalam ajaran Vhranas).
Pada awalnya hanya ada kehampaan. Di masa ini disebutkan bahwa kekuatan dari energi positif yang ada di alam semesta berubah menjadi Vanadis, sedangkan energi negatif berubah menjadi Deimos. Mereka berdua kemudian menciptakan Vandaria dan segala makhluk hidup yang ada di dalamnya.

War of Gods
Persaingan antara Vanadis dan Deimos memuncak dalam satu perang besar, yang dikenal dengan nama War of Gods. Peperangan ini nyaris menghancurkan alam semesta. Pada akhirnya perang ini dimenangkan oleh Vanadis. Deimos yang kalah kemudian dikunci di penjara dimensi, yang dikenal dengan nama alam Reigner. Meski demikian, Vandaria yang dulunya bagai surga, telah hancur lebur karena peperangan tersebut. Oleh karena itu Vanadis meninggalkan Vandaria menuju surga baru mereka, yang dikenal dengan nama Eden.
Ajaran kuno Edenion dan Vhranas menyebutkan bahwa sebagian dari Vanadis memutuskan untuk tetap tinggal di Vandaria, berpisah dengan Vanadis lain yang menuju Eden. Vanadis ini yang kemudian dipercaya oleh ilmu pengetahuan dengan nama The Original One. Sementara ajaran kuno Edenion menyebut mereka dengan nama Horizonwalker.

Dragon Ages
Dragon lebih dikenal oleh para ilmuwan sebagai hewan purbakala yang telah punah. Namun ajaran religi, seperti Edenion dan Vhranas, punya keyakinan tersendiri bahwa Dragon adalah ciptaan terakhir Deimos, sekaligus yang paling sempurna.
Ketika Vanadis meninggalkan Vandaria, Dragon adalah entitas terkuat yang ada di Vandaria. Mereka yang begitu kuat dan serakah kemudian saling bertarung untuk memperebutkan wilayah-wilayah Vandaria. Para Dragon terbagi dalam berbagai macam flight (atau klan), yang dipimpin oleh satu atau lebih Dragon terkuat.
Masa peperangan Dragon itu terjadi kurang lebih seribu tahun dan mengakibatkan kehancuran yang lebih parah bagi Vandaria. Pada akhirnya sosok Dragon bernama Zirnitra dengan pedang Ouroboros-nya berhasil mengalahkan flight-flight Dragon lain dan membawa Vandaria ke masa yang lebih damai. Ketika itu Zirnitra dinobatkan sebagai makhluk terkuat di Vandaria. Dia juga diangkat sebagai raja tunggal Arcoria, yaitu Kerajaan Dragon. Beruntung Zirnitra adalah sosok Dragon yang bijaksana dan menghindari peperangan.

Before Recorded History
Satu-satunya peradaban kaum Ancient yang dikenal ilmuwan-ilmuwan modern adalah masa yang dikenal dengan nama “Massi-Lu” atau “Masi-Ira” atau “Mais-Ro”. Nama-nama yang dikenal tersebut diambil dari peninggalan-peninggalan peradaban Ancient (yang berhasil diterjemahkan). Selebihnya tidak ada catatan-catatan yang dianut oleh ilmu pengetahuan modern. Namun masa ini diakui pernah eksis oleh semua pihak (bukan hanya dari segi religi).
Jika dirunut dari ajaran kuno Edenion, ini adalah masa keemasan Vandaria, di mana para manusia dan frameless hidup berdampingan. Masa ini terjadi puluhan ribu tahun setelah Vandaria pulih dari peperangan dalam War of Gods dan Dragon Ages. Manusia yang lebih dominan membangun kerajaan-kerajaannya, sedang frameless dianggap sebagai penasihat spiritual yang dapat berkomunikasi dengan Vanadis, melalui entitas suci yang dikenal dengan nama Mother.
Ajaran Edenion dan Vhranas percaya bahwa Vandaria ketika itu telah berkembang menjadi dunia yang sangat maju. Para manusia membagi-bagi Vandaria ke dalam beberapa wilayah, yang dipimpion oleh seorang raja manusia. Ajaran-ajaran religi tersebut juga menuliskan bahwa ada empat negara adi kuasa yang saling menghormati satu sama lain.
Peradaban yang indah ini hancur karena perang Archaic War. Dikisahkan sosok manusia bernama Rahwan berhasil mencapai tingkat Unlimited. Manusia yang memiliki sifat dasar culas, serakah, dan tidak pernah puas, akhirnya merasa menjadi satu-satunya makhluk terkuat di Vandaria. Berbekal keabadian, Rahwan mulai menjajah kerajaan-kerajaan lain.
Penguasa Arcoria, Zirnitra merestui Rahwan dengan memberikan Ouroboros, senjata terkuatnya. Rahwan menghormati Zirnitra dan bersumpah untuk tidak menyentuh Arcoria. Mother juga merestui kepemimpian Rahwan dengan cara mengirimkan salah satu putrinya, sosok frameless jelita bernama Sasraba, untuk menjadi penasihat Rahwan.
Lambat laun, dalam pemerintahan Arengka, Sasraba lebih mendominasi dibanding Rahwan. Hal ini membuat Rahwan semakin berpikir, mengapa Mother yang telah mempercayakan dia untuk membawa Vandaria ke jaman keemasan harus memerintahkan Sasraba dan para frameless menjadi penasihatnya, dan bahkan tampak lebih berkuasa darinya. Kecemburuan ini terus memuncak, hingga akhirnya Rahwan membunuh Sasraba.
Tanpa adanya penasihat, kehausan Rahwan semakin menjadi-jadi. Hingga dia melupakan janjinya kepada Zirnitra untuk tidak menyentuh Arcoria. Istri Zirnitra, yaitu Shesha, yang terus mengawasi Rahwan, akhirnya mencoba mengingatkannya. Hal ini kemudian berakhir dengan kematian Shesha di tangan Rahwan.
Perang besar akhirnya meletus ketika kemurkaan Zirnitra tak terbendung lagi. Pertarungan antara Sang Dragon God dan Rahwan yang dikenal dengan nama Form of Anger and Hatred tidak dapat dihentikan, bahkan nyaris menghancurkan Vandaria beserta seluruh isinya. Peradaban Vandaria yang mulai pulih, kembali hancur akibat perang dahsyat ini.
Untuk menghentikan kehancuran Vandaria, Mother merasa harus turun tangan melalui jasad Sasraba. Dengan dibantu oleh para Horizonwalker, yang dipimpion oleh seorang Vanadis bernama Markabah, mereka pergi ke medan perang.
Perang besar itu berakhir dengan kematian Mother dan Rahwan. Zirnitra menarik kembali bala tentaranya dengan penuh penyesalan. Di tengah puing-puing pertarungan tersebut, muncul sosok gadis frameless kecil yang memeluk Ouroboros. Gadis tersebut kemudian dibimbing oleh Markabah untuk kembali membangun Arengka, dan mengubah namanya menjadi Edenion.

Holy Edenion
Ribuan tahun setelah berakhirnya Archaic War, peradaban Vandaria kembali bangkit. Peradaban ini berpusat di sebuah negeri bernama Edenion. Negeri ini dipimpin oleh seorang frameless Unlimited bernama Ratu Seraph. Ia dipercaya sebagai keturunan langsung Mother.
Selain Edenion, tercatat juga nama Four Heavenly Kings, yaitu para penguasa keempat penjuru mata angin Vandaria. Para Heavenly Kings bertugas untuk menjadi penyeimbang kekuatan dan mengawasi pemerintahan Ratu Seraph. Kekuatan lain yang masih bertahan adalah sisa-sisa dari Arcoria, yaitu sembilan Dragon terakhir.
Tragedi Archaic War begitu menghantui Ratu Seraph. Sejarah Rahwan dan Archaic War dikubur dalam-dalam. Mengingat betapa pedih tragedi tersebut, semua catatan yang berkenaan tentang peradaban tersebut dimusnahkan dari Vandaria.
Rasa trauma terhadap Archaic War juga melahirkan aturan-aturan keras di Edenion. Salah satunya adalah derajat frameless yang dianggap lebih tinggi, sementara manusia lebih dianggap sebagai makhluk kelas dua. Hal ini sendiri dikarenakan manusia memiliki sifat dasar yang sangat berbahaya, jika bercermin dari figur Rahwan sebelumnya. Aturan lainnya adalah tidak boleh ada negara pemerintahan selain Edenion. Tujuan dari aturan ini jelas untuk menghindari perang antar negara, seperti Archaic War.
Meski demikian, kondisi Vandaria saat itu juga bisa dibilang tidak begitu damai. Karena kekuatannya yang luar biasa, sembilan Dragon terakhir dianggap sebagai ancaman yang paling mengerikan. Lahirnya banyak monster ganas akibat anomali Archaic War juga menjadi terror di seluruh Vandaria.
Edenion sebagai satu-satunya negara, memiliki pasukan militer frameless yang sangat tangguh. Adalah tugas utama Edenion untuk melindungi Vandaria dan melenyapkan seluruh masalah yang ada. Zirnitra sendiri, sejak Archaic War, lebih memilih untuk berdiam diri di Vrinda Island, sebuah pulau yang menjadi ajang pertarungan terakhir antara dia melawan Rahwan.
Meskipun sudah berubah nama menjadi Edenion, namun pada beberapa wilayah peninggalan Arengka masih ada kelompok-kelompok yang mamuja dan mengagungkan ajaran Rahwan.

The One King
Hati Ratu Seraph akhirnya berhasil ditaklukkan oleh sosok pemuda frameless bernama Deus. Dia adalah prajurit jenius, yang juga pengawal pribadi Ratu Seraph. Tentu saja hal ini membuat geger dewan pemerintahan, yang dipimpin oleh Exar Ivarius. Mereka khawatir jika Ratu Seraph menikah dengan Deus, maka wibawanya sebagai keturunan Mother akan jatuh. Hal ini akan menyebabkan pemberontakan di mana-mana.
Untuk membuktikan bahwa Deus pantas bersanding di sisi Ratu Seraph, maka Exar memintanya untuk menghabisi sembilan Dragon terakhir. Suatu permintaan yang tidak masuk akal. Mengagetkan, rupanya baik Deus maupun Ratu Seraph menyetujui hal tersebut.
Berbekal pedang Ouroboros pemberian Sang Ratu, maka berangkatlah Deus meninggalkan Edenion untuk memburu para monster paling kuat di Vandaria saat itu. Luar biasa, ternyata dia berhasil menumbangkan para Dragon itu satu per satu. Sepanjang petualangannya, Deus banyak mendapat bimbingan dari Four Heavenly Kings, yang percaya bahwa Deus dapat membawa perubahan bagi Vandaria. Selama enam tahun perjalanannya, Deus berhasil menghabisi delapan Dragon.
Di Edenion, Ratu Seraph mengawasi tiap detik petualangan Deus. Tiap hari ia makin resah. Deus yang selalu mendapat bimbingan dari Four Heavenly Kings banyak belajar dan banyak memahami kondisi Vandaria. Apalagi Deus bukanlah sosok yang keras seperti dirinya. Deus selalu menganggap bahwa manusia seharusnya sederajat dengan frameless. Sang Ratu mulai menanyakan loyalitas Deus terhadap aturan Edenion.
Mengikuti hasutan Exar, akhirnya Ratu Seraph setuju untuk memanggil para Guardian of Vanadis. Makhluk mistis ini kemudian diperintahkan untuk menghancurkan Vrinda Island, tempat pertarungan Deus melawan Zirnitra. Serangan Guardian berhasil menghancurkan Vrinda Island. Sebelum menghembuskan nyawanya, Zirnitra memberikan kekuatannya untuk menyelamatkan Deus.
Rasa cintanya kepada Ratu Seraph dan Edenion terbakar habis menjadi kebencian yang mendalam. Inikah balasan dari pengabdiannya selama ini. Deus betul-betul murka. Dia kemudian mengganti namanya dengan julukan The One King. Bersama dengan pengikut-pengikutnya, dia mulai mendirikan kerajaan baru bernama Nirvana. Kerajaan inilah yang akan menggulingkan Edenion.
Banyak yang percaya bahwa Deus bangkit dari kematiannya karena ditolong oleh sosok Vanadis bernama Nephilim. Dalam catatan-catatan pribadi Deus yang ditemukan, disebutkan juga nama Nephilim sebagai malaikat pelindungnya. Meski demikian, tidak ada satupun yang pernah melihat wujud Nephilim yang sebenarnya. Seolah-olah hanya Deus yang dapat melihat Nephilim.

Nirvana and Vhranas Teaching
Nirvana tumbuh pesat menjadi kerajaan yang sangat maju. Pengaruh One King yang luar biasa menarik begitu banyak pengikut, terutama mereka yang membenci Edenion. Dukungan ini meningkat drastis, karena aturan-aturan Nirvana banyak bertentangan dengan Edenion. One King mengakui persamaan derajat antara manusia dan frameless. Selain itu, dia juga menganugerahkan gelar Sacred Bloodline kepada keluarga-keluarga frameless yang sebelumnya merasa dibuang oleh Edenion.
Nirvana bahkan seolah-olah memperoleh dukungan penuh dari Four Heavenly Kings, yang seharusnya bersikap netral. Setelah seratus tahun berdiri, Nirvana akhirnya dianggap sebagai tandingan utama Edenion.
Ratu Seraph, yang tidak pernah mengetahui identitas di balik One King, mulai menyerang Nirvana. Perang besar kembali berkecamuk di Vandaria. Mengingat dukungan yang begitu kuat, Nirvana berhasil mendesak pasukan Edenion mundur. Setelah puluhan tahun berperang, akhirnya pasukan One King berhasil menguasai wilayah Edenion.
Pada tahun yang sama, One King memimpin langsung pasukannya menyerbu kerajaan utama Edenion. Di sinilah dia bertemu dengan Ratu Seraph, satu-satunya wanita yang pernah dicintainya. Betapa terkejutnya Ratu Seraph ketika menyadari bahwa lawan berat yang dihadapinya adalah Deus. Pertemuan ini membuat mereka berdua sadar bahwa hubungan ini tidak mungkin lagi dilanjutkan. Mereka harus bertarung hingga tetes darah terakhir, demi kerajaan, demi kepercayaan, dan demi segalanya.
Deus akhirnya memenangkan pertarungan ini. Kematian Ratu Seraph mengakhiri dinasti Edenion selama ribuan tahun. Pimpinan Vandaria kini berganti ke tahta Nirvana yang dipimpin oleh Deus. Pada saat ini sistem penanggalan dengan nama In Vanadis mulai digunakan.
Untuk mengganti aturan kolot Edenion, sekaligus juga mengajarkan apa yang telah diperoleh sepanjang perjalanan hidupnya, Deus menciptakan ajaran agama baru bernama Vhranas di Tanah Suci Bedina. Ajaran agama ini dengan cepat memiliki banyak pengikut. Bukan hanya para frameless, melainkan juga manusia, yang sebelumnya hanya dianggap sampah oleh Edenion.
Ajaran Vhranas berhasil menghancurkan semua aturan-aturan kolot Edenion. Persamaan derajat antara frameless dan manusia menjadi landasan utama ajaran ini. Lewat Vhranas, Deus juga mengakui adanya negara pemerintahan selain Nirvana. Hal ini melahirkan banyak negara baru secara terang-terangan. Kebanyakan negara manusia, karena para frameless umumnya memilih menetap di wilayah Nirvana. Perlu diingat juga bahwa para pengikut ajaran lama Edenion masih tetap tersebar luas di seluruh Vandaria, bahkan tak jarang juga yang tergabung dalam negara-negara baru.

The Land of Gold Ark
Meski dikenal sebagai raja agung yang arif dan bijaksana, Deus tidak pernah menemukan kedamaian dalam hidupnya. Hal ini disebabkan karena dia begitu kehilangan Seraph. Hari-harinya dihabiskan dengan membaca kitab-kitab kuno yang tersimpan di perpustakaan pribadi Seraph. Deus banyak mempelajari sejarah Vandaria, bahkan catatan-catatan yang terhapus dari sejarah. Suatu ketika Deus menemukan kitab bernama Avesta, yang berisi tulisan seputar Archaic War. Kagum dengan keabadian yang pernah diperoleh Rahwan dan dengan harapan dapat menghidupkan kembali Seraph, Deus akhirnya memutuskan untuk mencari The Promised Valley, tanah yang dulunya menjadi singgasa Mother itu.
Perjalanan panjang Deus membawanya menyusuri apa yang sesungguhnya terjadi di balik Archaic War. Deus banyak mempelajari tentang kisah Rahwan, Sasraba, Mother, Zirnitra, dan Markabah. Perjalanan ini juga membawanya ke wilayah Gold Ark, yang selama ini tidak tersentuh oleh dunia luar, bahkan sejak masa Archaic War. Gold Ark adalah wilayah yang tersembunyi dari pemerintahan Edenion dan Nirvana, juga mengasingkan diri dari peperangan besar yang terjadi antara kedua kerajaan tersebut. Satu-satunya pihak yang mengetahui keberadaan Gold Ark adalah Four Heavenly Kings, Ratu Seraph, dan beberapa petinggi Edenion.
Dengan bimbingan Four Heavenly Kings, Deus akhirnya menemukan negeri bernama Goldark. Negeri itu dulunya terkunci dari dunia luar dan menjadi tak kasat mata karena disembunyikan oleh kesaktian sosok raja yang pernah hidup di masa yang sama dengan Rahwan. Namun beberapa ratus tahun terakhir, kunci tersebut memudar. Meski demikian, Goldark tetap terasing dari dunia luar. Dan baik Edenion maupun Heavenly Kings sepertinya selalu menyangkal keberadaannya. Betapa takjubnya Deus melihat Goldark, sebuah negeri dengan kebudayaan, sejarah, dan kekuatan yang belum pernah dilihatnya.
Goldark diperintah oleh seorang manusia bernama Völsung. Kedatangan Deus disambut dengan sangat baik. Penguasa Goldark ini rupanya sudah mengamati sepak terjang Deus sejak masih menjadi pengawal Seraph, hingga menjadi Raja Nirvana. Deus pun mengutarakan keinginannya untuk menghidupkan Seraph kembali. Dia percaya kekuatan yang pernah dimiliki oleh The Promised Valley dapat mewujudkan keinginannya itu.
Menurut Völsung, untuk mencapai taraf tersebut, Deus harus melewati ritual yang pernah dilewati oleh Rahwan sebelumnya. Ritual ini akan memberikan kekuatan dan kesaktian tiada tara, yang dikenal dengan nama Unlimited. Hingga saat ini, hanya sedikit makhluk yang pernah mencapai taraf Unlimited. Di antaranya adalah para Four Heavenly Kings, Völsung, dan Seraph.
Deus menyanggupi. Dengan panduan Völsung, jiwa Deus meninggalkan raganya dan pergi ke alam yang benar-benar berbeda. Batas antara alam Vandaria, alam kematian Reigner, dan alam keabadian Eden seolah-olah terbaur menjadi satu. Dikisahkan bahwa Deus bertemu dengan Vanadis lain bernama Rephaim dalam perjalanannya ini. Berbeda dengan Nephilim yang berbudi luhur, Rephaim dipercaya sebagai Vanadis yang terusir dari Eden. Rephaim ingin mengabdi kepada Deus. Dengan janji dapat menghidupkan kembali Seraph, akhirnya Deus menerima Rephaim, meskipun bertolak-belakang dengan keinginan Nephilim.
Mengikuti petunjuk Rephaim, tanpa sengaja Deus membuka segel yang selama ini menjadi batas antara alam Reigner dan alam nyata Vandaria. Pecahnya segel ini membawa dampak yang sangat buruk bagi Goldark. Monster-monster yang tidak pernah ada sebelumnya bermunculan dari alam lain. Para Deimos yang selama ini dipenjara oleh Vanadis seolah-olah terbebas lepas. Goldark menjadi medan perang antara makhluk yang selama ini dianggap tidak eksis dengan bala tentara Völsung.
Monster-monster ini dipimpin oleh sosok Deimos bernama Angkara Murka. Siapa sangka, dia adalah manifestasi dari jiwa jahat Rahwan. Angkara Murka yang memiliki kesaktian Rahwan mengaku sebagai tangan kanan Angra Mainyu. Dia berhasil menghancurkan tentara Völsung dan menguasai sebagian besar wilayah Goldark dalam waktu yang amat singkat.
Deus yang telah mencapai taraf Unlimited bangkit dari meditasi dan perjalanan panjangnya selama berpuluh-puluh tahun. Melihat kehancuran Goldark, Deus langsung bergabung dengan sisa-sisa pasukan Völsung. Dengan menyatukan kekuatan, Deus dan Völsung akhirnya berhasil menghancurkan Angkara Murka. Sungguh disayangkan, Völsung juga tewas dalam pertarungan tersebut. Bukan hanya Völsung, masa ini juga dikenal sebagai masa kematian Nephilim. Meskipun Deus menyangka Nephilim pergi meninggalkannya, namun sesungguhnya Nephilim dibinasakan oleh Rephaim.

The Time of No Kings
Grand Ark, segel untuk membuka portal antara Vandaria, Eden, dan Reigner, memang sudah menjadi legenda atau cerita rakyat sejak jaman pemerintahan Edenion. Namun siapa sangka, segel itu benar-benar bisa ada. Bahkan dalam Zend Avesta, kitab suci Vhranas, nama Grand Ark juga disebut-sebut sebagai FrameSpell terlarang.
Markabah, pemimpin Horizonwalker yang dulu membantu Seraph mendirikan Edenion, rupanya hidup dengan menghindari perang antara Edenion dan Nirvana. Dia menyepi di pegunungan Indraprasta. Bersama dengan kedua muridnya, Markabah mempelajari Grand Ark. Menurut Prophecy of Horizonwalker, kitab yang melukiskan masa depan dan kehancuran Vandaria, Grand Ark nantinya akan menyelamatkan Vandaria dari kehancuran total.
Markabah kemudian memilih Chastea, seorang frameless yang menjadi salah satu jendral di Kerajaan Pandora, sebagai pewaris Grand Ark. Dia terpilih selain karena jenius dalam adaptasi FrameSpell, juga dianggap memiliki ciri-ciri seperti yang tertuliskan dalam The Prophecy of Horizonwalker. Sebagai penguasa Grand Ark, Markabah menganugerahkan gelar Lord Drake kepadanya.
Kerajaan Pandora adalah salah satu negeri terkuat, yang dianggap sederajat dengan Nirvana. Negeri ini kebanyakan dihuni oleh para frameless yang masih fanatik terhadap ajaran lama Edenion. Tidak terlalu mengherankan jika negeri ini kurang begitu populer di kalangan kerajaan-kerajaan lain yang amat mendukung Nirvana.
Grand Ark kemudian diketahui oleh Shezzar, penasihat Kerajaan Pandora. Pada masa itu, pewaris tahta Pandora masih berusia sangat belia. Dengan kata lain, Shezzar yang sudah menjadi penasihat sejak kepemimpinan raja sebelumnya, kini memegang kekuasaan penuh terhadap negeri ini. Karena menguasai FrameSpell terlarang berupa mengambil alih pikiran, dia mempengaruhi Chastea. Shezzar yang begitu terobsesi dengan alam Reigner, akhirnya menggunakan Grand Ark untuk membuka portal antara Reigner dan Vandaria. Dengan menggunakan pengaruhnya, Shezzar juga berhasil menyekap Markabah di penjara dimensi.
Sepeninggal Deus, Vandaria kembali digoncang oleh kehadiran monster-monster dengan amat kuat. Mereka bahkan bisa disejajarkan dengan para Dragon. Para pemimpin kerajaan-kerajaan baru kemudian bertemu untuk mendiskusikan masalah ini. Setelah diselidiki, rupanya monster-monster ini adalah makhluk yang berasal dari alam lain. Para monster tersebut dipercaya sebagai Deimos yang selama ini terkunci di Reigner Realm.
Setelah diselidiki lebih dalam, rupanya Grand Ark terbuka di wilayah Kerajaan Pandora. Merasa Pandora sedang mengembangkan FrameSpell terlarang, maka kerajaan-kerajaan besar Vandaria bersatu di bawah pimpinan Kerajaan Blackmoon. Perang besar antar kerajaan tidak dapat terelakkan lagi.
Di sebuah kota kecil bernama Widara, hiduplah Adelva. Dia adalah adik kandung Chastea. Seperti kakaknya, Adelva juga sangat jenius dalam penguasaan FrameSpell. Kedua murid Markabah, yaitu Al Noah dan Holbein kemudian mencoba untuk melatih Adelva agar dapat menjadi tandingan bagi Chastea, yang dikendalikan oleh Shezzar, sekaligus membebaskan Markabah.
Adelva membuktikan kejeniusannya dengan menguasai berbagai FrameSpell legendaris yang hanya pernah dikuasai oleh Seraph. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Adelva akhirnya berhasil menyusup ke dalam Pandora sebelum penyerbuan tentara Blackmoon. Prioritasnya adalah mencegah perang yang dapat menghancurkan Vandaria. Sungguh memprihatinkan, kerajaan sehebat Pandora telah berubah menjadi neraka.
Markabah akhirnya berhasil dibebaskan, meskipun terluka sangat parah. Pertarungan antara Adelva dan Chastea tidak dapat dihentikan. Pertarungan antara kakak-beradik ini berakhir ketika Chastea ke dalam portal Grand Ark. Shezzar sendiri tewas terbunuh oleh para Deimos tingkat tinggi dalam pertarungan itu. Dengan sisa kekuatan terakhirnya, Markabah mengunci portal tersebut. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Markabah menyerahkan The Prophecy of Horizonwalker kepada Adelva. Gelar Lord Drake juga diwariskan kepadanya.
Perang besar antara Blackmoon dan Pandora berhasil dicegah berkat perjuangan Adelva. Dia kemudian dielu-elukan sebagai pahlawan hebat. Bahkan namanya bisa disejajarkan dengan The One King. Peristiwa ini terjadi bersamaan dengan perang besar di Goldark, di mana Deus dan Völsung berhadapan dengan Angkara Murka.
Sekembalinya Deus ke Nirvana, dia menemukan kenyataan bahwa Vandaria baru saja keluar dari krisis yang tidak kalah berat dengan Goldark. Berkat Adelva, krisis ini dapat dicegah. Untuk menghormati hal ini, Deus pun mengangkat Adelva sebagai wakilnya di Nirvana. Keputusan ini disambut meriah oleh kerajaan-kerajaan lain.
Grand Ark adalah jawaban dari segala kekacauan yang terjadi Goldark. Deus yang kemudian menyadari hal ini menganggap bahwa Grand Ark memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Dengan bantuan Adelva dan Prophecy of Horizonwalker, Deus akhirnya berhasil menguasai, bahkan menyempurnakan Grand Ark.
Pada masa ini pula, Deus menyelesaikan Zend Avesta, yang kemudian dikenal sebagai kitab suci Vhranas. Zend Avesta adalah kumpulan catatan-catatan perjalanan Deus sebelumnya, yang juga berisi banyak filosofi dan pemahaman terhadap konsep Vanadis dan Reigner. Tidak banyak yang tahu bahwa Deus banyak terinspirasi oleh Rahwan dalam menulis Zend Avesta ini.

A New Alliance
Seperti yang ditakutkan oleh Edenion sebelumnya, banyaknya negara dalam Vandaria menimbulkan perang berkepanjangan. Sifat dasar manusia yang serakah dan tidak pernah puas mendasari tiap pemimpin untuk saling menyerang demi memperbesar wilayah negaranya. Era ini dikenal juga sebagai era dikembangkannya senjata-senjata Rune tingkat tinggi. Senjata-senjata ini digunakan oleh banyak negara yang berperang.
Peperangan ini makin mencekam ketika para sacred bloodlines, yang memiliki kemampuan jauh di atas frameless dan manusia normal, ikut terlibat. Untuk mempersatukan Vandaria, Deus berinisiatif untuk mengangkat keturunan terbaik dari sacred bloodlines terkuat sebagai suksesornya. Lima suksesor yang terpilih adalah Vurai dari Hagel, Bismark dari Meredith, Terrato dari Willhelmer, Fuujin dari Zatoist, dan Raijin dari Rucion.
Pengangkatan para suksesor ini sekaligus membuktikan bahwa kelima sacred bloodline terkuat kini telah bersatu dengan Nirvana. Pemersatuan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara-negara yang bertikai. Sebagai monumen atas pemersatuan ini, Deus bersama kelima suksesornya mendirikan Tower of Unlimited, menara raksasa yang menjulang tinggi hingga ke langit.
Meski demikian, tak jarang juga upaya pemberontakan terhadap kepemimpinan Deus terjadi. Salah satu yang paling besar adalah pemberontakan yang dilakukan oleh Tyrannos Eriskagel, pengikut ajaran Edenion yang amat fanatis. Sebagai pengguna Forbidden Spell, Tyrannos menguasai kemampuan untuk memerintah undead. Pertarungan ini berakhir ketika Tyrannos akhirnya menyerah kepada Deus. Bahkan Tyrannos akhirnya juga diangkat menjadi salah satu sukseor Deus.
Hubungan antara Deus dan para suksesornya dikenal kurang harmonis. Kelima suksesor awal yang berasal dari kalangan sacred bloodlines sering kali merasa tidak sepaham dengan Tyrannos. Belum lagi adanya Adelva, yang sebelumnya diangkat sebagai wakil Deus. Pertikaian ini tidak begitu diperdulikan oleh Deus, yang amat frustasi karena belum berhasil membangkitkan Seraph.
Rephaim yang menyadari adanya Prophecy of Horizonwalker di tangan Adelva, menghasut Deus untuk merebut kitab tersebut dari tangan Adelva. Rephaim mengatakan bahwa salah satu jalan untuk membangkitkan Seraph ada dalam Prophecy tersebut. Dengan berbagai cara, dengan baik-baik maupun sedikit memaksa, Deus mencoba meminta kitab tersebut dari Adelva. Namun Adelva selalu menolak dengan baik, karena Markabah mewariskan kitab tersebut hanya untuknya.
Tidak terima dengan penolakan ini, Deus kemudian mengkonfrontasi Adelva secara terang-terangan. Tindakan Deus ini didukung oleh Tyrannos, yang memang berambisi untuk melenyapkan Adelva. Pertarungan antara Adelva melawan Deus dan Tyrannos memang sangat tidak berimbang. Menyikapi hal ini, Tritorch, pemimpin Four Heavenly Kings, memerintahkan Amon, murid terbaiknya untuk menyelamatkan Adelva.
Dengan bantuan Amon, Adelva berhasil melarikan diri. Deus yang menyadari pengkhianatan Four Heavenly Kings kemudian mendeklarasikan perang terhadap mereka. Di posisi yang sangat terpojok, kelima suksesor Deus harus memilih apakah mereka lebih memilih sacred bloodlines-nya atau Deus. Pada akhirnya, mereka berlima memutuskan untuk tetap setia dengan Deus, meskipun itu berarti mereka akan bertarung dengan Four Heavenly Kings, atau pimpinan sacred bloodlines mereka sendiri.

An Ally Turns Foe
Olravado Agustaf Meridiz, Raja Meridiz, yang sangat haus kekuasaan berhasil menguasai sebagian besar wilayah Vandaria. Ambisi membawanya menyerang wilayah Nirvana. Perang besar berkecamuk di tanah Vandaria. Dengan kekuatan yang luar biasa, Olravado berhasil membumi hanguskan Nirvana. Inilah pertama kalinya, setelah era Edenion, seorang manusia dianggap memiliki kekuatan yang lebih tinggi disbanding frameless.
Menyadari hal tersebut, Deus murka. Dari atas Tower of Unlimited, dia menggunakan Grand Ark dan menghacurkan daerah-daerah kekuasaan Meridiz. Bersama dengan para suksesornya, Deus berhasil membangun kembali Nirvana dan membawanya terbang ke langit. Deus menyembunyikan Nirvana seperti Mother menyembunyikan The Promised Valley.
Pada titik ini, Deus memahami ketakutan Seraph. Betapa mengerikan dan serakahnya manusia. Menyadari bahwa tindakan otoriter Edenion adalah hal terbaik untuk meredam manusia, Deus kemudian memutuskan untuk menjadi pengawas Vandaria. Dia mengganti namanya menjadi Unlimited, mengawasi segalanya dari puncak Tower of Unlimited, dan menjatuhkan hukuman bagi siapapun yang memiliki ambisi untuk menjadi penguasa Vandaria. Unlimited telah melupakan ajaran suci Vhranas yang diciptakannya. Sebagai balasannya, Vhranas pun terpecah. Sebagian masih percaya kepadanya, sebagian malah justru menganggapnya sebagai ancaman.
Hukuman Unlimited yang membabi-buta dan tanpa pandang bulu memberikan kengerian yang luar biasa bagi Vandaria. Inilah masa kegelapan Vandaria, di mana Unlimited berperan ganda: sebagai dewa yang dipuja, sekaligus iblis yang ditakuti. Di tanah Vandaria, manusia dan frameless bersatu. Membentuk persekutuan untuk menggulingkan kekuasaan Unlimited.
Salah satu peresekutuan yang paling sering melakukan perlawanan terhadap rezim Unlimited adalah Saint Lordrake Faction. Banyak yang percaya bahwa Adelva, yang kini dikenal dengan nama The Emperor, adalah orang di balik organisasi bawah tanah ini. Saint Lordrake Faction memperoleh banyak dukungan. Selain dari rakyat dan penguasa, organisasi ini juga memperoleh dukungan terang-terangan dari Four Heavenly Kings.
Grand Ark yang digunakan berkali-kali mengakibatkan berbagai anomali di seluruh wilayah Vandaria. Kelahiran bangsa vampir di Stormhaven adalah salah satu anomali yang terjadi. Raja Alexander Gerardo Silverheart XIII telah melakukan kesepakatan dengan Deimos untuk memperoleh kekuatan dan kehidupan abadi. Dia kemudian mengganti namanya menjadi Tyraxal, pimpinan tertinggi klan vampir.

War of Majestics
Menurut Prophecy of Horizonwalkers, Sword Master akan muncul untuk menyelamatkan Vandaria dari kehancurannya. Siapakah Sword Master ini? Inilah pertanyaan sekaligus harapan bagi semua makhluk di Vandaria yang merasa tertekan di bawah ancaman Deus. Tidak terkecuali Saint Lordrake Faction dan Four Heavenly Kings yang selalu mencari tahu identitas sebenarnya dari Sword Master.
Darg Lardbard Meridiz, salah satu keturunan Raja Olravado, mengaku dirinya sebagai Sword Master. Four Heavenly Kings kemudian mengirimkan Zephyr, yang dipercaya sebagai titisan Seraph, untuk membimbing Darg mencapai Unlimited. Untuk meruntuhkan Tower of Unlimited, Darg harus memiliki kekuatan yang setaraf dengan Deus.
Perjalanan Sword Master dan Zephyr banyak memperoleh dukungan dari segala elemen di Vandaria. Sword Master adalah harapan dan tandingan Unlimited. Dark Kingdom of Barzha dan Frameless Kingdom of Uthe adalah dua kerajaan yang banyak memberikan dukungan bagi Sword Master dalam mengarungi perjalanannya.
Saint Lordrake Faction juga dipercaya sebagai salah satu pihak yang paling banyak memberikan kontribusi besar bagi perjalanan Sword Master. Organisasi ini berhasil mendekati bangsa Dragonian, yang dianggap sebagai pewaris kekuatan Arcoria, untuk membantu Sword Master. Tidak hanya itu, Tyraxal dan para vampir pun memutuskan untuk mendukung penuh Sword Master. Inilah pertama kalinya dalam sejarah Vandaria, semua elemen bersatu tanpa memperdulikan ras, bangsa, dan segala perbedaan lainnya.
Perang besar tidak dapat terelakkan lagi. Tower of Unlimited diserbu dari semua penjuru Vandaria. Unlimited dengan para suksesornya memberikan perlawanan sengit dengan menggunakan Grand Ark. Perang besar yang dikenal dengan nama Majestic War ini berlangsung selama setahun penuh. Unlimited akhirnya berhasil ditaklukkan oleh Sword Master. Vurai, Bismark, Terrato, Fuujin, dan Raijin dinyatakan tewas. Sementara Tyrannos melarikan diri.
Four Heavenly Kings bersama dengan para pemimpin sacred bloodlines lain akhirnya menyegel tubuh Unlimited di dasar Tower of Unlimited. Mereka juga menghancurkan Tower of Unlimited. Segel ini dibagi menjadi tujuh kristal, yang kemudian dikenal dengan nama Frameless Orb.
Sword Master menghilang dan tidak pernah lagi muncul ke publik. Demikian juga dengan Saint Lordrake Faction. Meski demikian, banyak yang percaya bahwa Saint Lordrake Faction masih tetap aktif sebagai organisasi bawah tanah yang banyak memberi pengaruh bagi sejarah Vandaria selanjutnya.

Sabtu, 13 November 2010

The story of : ZETRA ZEUZ

VANDARIA WARS

Dahulu kala ada seorang pengelana bernama zetra zeuz dia adalah putra dari dewa dan ibis dia dilahirkan di lazarigoz midtown, sejak kecil dia hidup sendiri , ibu dan ayahnya pergi meninggalkanya dia hidup bersama gurunya yang bernama Wanderer semasa hidupnya dia dilatih oleh gurunya agar kelak bisa menjadi kesatria yang hebat, “ suatu hari kelak dia akan mendapatkan ,
Thunder sword dan Hurricane shield” ujar wanderer gurunya, akhirnya waktu itu tiba saat zetra berumur 15 tahun ia diberi pedang dan tameng legendaris itu, akhirnya setelah diberi pedang dan tameng itu tiba tiba sang guru pun menghilang tanpa jejak, setelah itu zetra pun berkelana dan menetap +di sebuah desa yang bernama Beneathold willow yang dipenuhi oleh para goblin yang ramah hingga suatu hari desa itu diserang oleh Deus the unlimited akhirnya desa itu pun hancur yang tersisa hanyalah zetra yang tidak berdaya, terkapar dan sekarat, hingga ada monster yang menolong yang bernama ferocious fiends dia adalah seorang lycan yang selamat dalam peperangan itu tetapi dia pun terluka ferocious berkata “ dirimu lebih berharga daripada aku aku hanya hidup di malam hari dan hanya berumur pendek taring dan kuku ku tak setajam pedangmu , kulit dan buluku tak sekuat tamengmu dan aku telah terluka amat dalam sebelum aku mati izinkan aku berbuat sesuatu dengan memberi aura kehidupan dan semua kekuatan ku akan berpindah seutuhnya kedalam jiwa mu zetra zeuz the son of god and devil
Dirimu untuk balasanya balaskan dendam kematianku ini kepada deus bunuh deus potonglah dan tancapkan taringku ini ke jantungnya diriku adalah dirimu, darahku adalah darahmu ,jiwaku adalah jiwamu” akhirnya lycan itu pun mati dan zetra pun selamat dan berdiri di samping tubuh lycan itu sambil berkata “ kuterima semua kekuatanmu , taring , kuku dan apapun dalam dirimu menyatu dalam diriku selamanya terima kasih atas semua yang engkau berikan akan ku balaskan dendammu,
dunia ini kecil kau deus akan kutemukan kau dan akan kubunuh dirimu yang hina itu” akhirnya setelah pembantaian brutal itu zetra pun memiliki kekuatan lycan jika dia menghisap darahnya sendiri dia akan berubah menjadi lycan seutuhuhnya dan dia bisa berubah menjadi manusia normal pada saat dia menginginkanya.
Akhirnya perjalananpun dilanjutkan ke sebuah gurun pasir yang bernama gate of titan tiba tiba muncul dua Wyvern yang mau membantu zetra untuk membasmi deus mereka berdua bernama primeval wyvern dan desert wyrm, primeval berkata
“wahai zetra aku akan mengorbankan sayap, kuku dan taring tajamku ini demi membunuh deus, meskipun harus mati saya rela dan izinkan aku mati saat berperang bersamamu” ujar primeval , zetra pun berkata “aku merasa terhormat bisa bertempur bersama kalian hinga titik darah penghabisan” akhirnya mereka berdua pun ikut , suatu hari tersirat kabar bahwa deus pernah menetap di suatu pulau selama berbulan bulan lalu tiba tiba menghilang, zetra diberi tahu oleh seorang pedangang bernama wanara keito , zetra hanya diberi peta bukan nama pulaunya “ terima kasih anak muda” lalu zetra pun pergi dari pertokoan tersebut , tak sampai 2 langkah zetrapun melihat kebelakang dan alangkah terkejutnya ketika mengetahui bahwa pdagang itu telah tiada, zetra pun pergi dari pertokoan tersebut tanpa menaruh sedikit curiga kepada pemuda itu, lalu zetra pun menunjukan peta itu kepada dua wyvern tersebut desert pun berkata “sepertinya aku pernah melintasi pulau itu, pulau itu adalah pulau tidak berpenghuni dan disana daratanya sungguh amat tandus dan kering semua orang yang hidup disana adalah orang yang mati !!!” zetra pun berkata “ aku sudah pernah mati dan merasakan mati ketika desa tercinta ku di hancurkan oleh deus, mungkin disana kita bisa mendapatkan petunjuk kemana deus selama ini menghilang tanpa jejak” desert berkata
“kau zetra zeuz the half of lycan kau sungguh amat sangat pemberani aku merasa terhormat bisa bertempur bersamamu” akhirnya zetra pun menyewa sebuah kapal besar untuk petualangan yang amat panjang bersama dua wyvern yg pemberani, ditengah perjalanan zetra pun melihat sebuah gerbang raksasa yang terbuka lebar bertuliskan
“HANYA ORANG YANG TELAH MATI BISA MELEWATI GERBANG INI” …



VANDARIA WARS
Story by : ihsan enrivo giaz AKA zetra

vandaria story

disini semua player vandaria berhak untuk membuat kisahnya sendiri
selamat datang di VANDARIA WARS story ....