Minggu, 14 November 2010

history vandaria wars

History

The Creation of Races
Dikenal sebagai masa-masa awal Vandaria. Tidak pernah tercatat ataupun disetujui oleh ilmu pengetahuan modern, sehingga keabsahannya diakui hanya jika dipandang dari segi religi (juga disebutkan dalam ajaran Vhranas).
Pada awalnya hanya ada kehampaan. Di masa ini disebutkan bahwa kekuatan dari energi positif yang ada di alam semesta berubah menjadi Vanadis, sedangkan energi negatif berubah menjadi Deimos. Mereka berdua kemudian menciptakan Vandaria dan segala makhluk hidup yang ada di dalamnya.

War of Gods
Persaingan antara Vanadis dan Deimos memuncak dalam satu perang besar, yang dikenal dengan nama War of Gods. Peperangan ini nyaris menghancurkan alam semesta. Pada akhirnya perang ini dimenangkan oleh Vanadis. Deimos yang kalah kemudian dikunci di penjara dimensi, yang dikenal dengan nama alam Reigner. Meski demikian, Vandaria yang dulunya bagai surga, telah hancur lebur karena peperangan tersebut. Oleh karena itu Vanadis meninggalkan Vandaria menuju surga baru mereka, yang dikenal dengan nama Eden.
Ajaran kuno Edenion dan Vhranas menyebutkan bahwa sebagian dari Vanadis memutuskan untuk tetap tinggal di Vandaria, berpisah dengan Vanadis lain yang menuju Eden. Vanadis ini yang kemudian dipercaya oleh ilmu pengetahuan dengan nama The Original One. Sementara ajaran kuno Edenion menyebut mereka dengan nama Horizonwalker.

Dragon Ages
Dragon lebih dikenal oleh para ilmuwan sebagai hewan purbakala yang telah punah. Namun ajaran religi, seperti Edenion dan Vhranas, punya keyakinan tersendiri bahwa Dragon adalah ciptaan terakhir Deimos, sekaligus yang paling sempurna.
Ketika Vanadis meninggalkan Vandaria, Dragon adalah entitas terkuat yang ada di Vandaria. Mereka yang begitu kuat dan serakah kemudian saling bertarung untuk memperebutkan wilayah-wilayah Vandaria. Para Dragon terbagi dalam berbagai macam flight (atau klan), yang dipimpin oleh satu atau lebih Dragon terkuat.
Masa peperangan Dragon itu terjadi kurang lebih seribu tahun dan mengakibatkan kehancuran yang lebih parah bagi Vandaria. Pada akhirnya sosok Dragon bernama Zirnitra dengan pedang Ouroboros-nya berhasil mengalahkan flight-flight Dragon lain dan membawa Vandaria ke masa yang lebih damai. Ketika itu Zirnitra dinobatkan sebagai makhluk terkuat di Vandaria. Dia juga diangkat sebagai raja tunggal Arcoria, yaitu Kerajaan Dragon. Beruntung Zirnitra adalah sosok Dragon yang bijaksana dan menghindari peperangan.

Before Recorded History
Satu-satunya peradaban kaum Ancient yang dikenal ilmuwan-ilmuwan modern adalah masa yang dikenal dengan nama “Massi-Lu” atau “Masi-Ira” atau “Mais-Ro”. Nama-nama yang dikenal tersebut diambil dari peninggalan-peninggalan peradaban Ancient (yang berhasil diterjemahkan). Selebihnya tidak ada catatan-catatan yang dianut oleh ilmu pengetahuan modern. Namun masa ini diakui pernah eksis oleh semua pihak (bukan hanya dari segi religi).
Jika dirunut dari ajaran kuno Edenion, ini adalah masa keemasan Vandaria, di mana para manusia dan frameless hidup berdampingan. Masa ini terjadi puluhan ribu tahun setelah Vandaria pulih dari peperangan dalam War of Gods dan Dragon Ages. Manusia yang lebih dominan membangun kerajaan-kerajaannya, sedang frameless dianggap sebagai penasihat spiritual yang dapat berkomunikasi dengan Vanadis, melalui entitas suci yang dikenal dengan nama Mother.
Ajaran Edenion dan Vhranas percaya bahwa Vandaria ketika itu telah berkembang menjadi dunia yang sangat maju. Para manusia membagi-bagi Vandaria ke dalam beberapa wilayah, yang dipimpion oleh seorang raja manusia. Ajaran-ajaran religi tersebut juga menuliskan bahwa ada empat negara adi kuasa yang saling menghormati satu sama lain.
Peradaban yang indah ini hancur karena perang Archaic War. Dikisahkan sosok manusia bernama Rahwan berhasil mencapai tingkat Unlimited. Manusia yang memiliki sifat dasar culas, serakah, dan tidak pernah puas, akhirnya merasa menjadi satu-satunya makhluk terkuat di Vandaria. Berbekal keabadian, Rahwan mulai menjajah kerajaan-kerajaan lain.
Penguasa Arcoria, Zirnitra merestui Rahwan dengan memberikan Ouroboros, senjata terkuatnya. Rahwan menghormati Zirnitra dan bersumpah untuk tidak menyentuh Arcoria. Mother juga merestui kepemimpian Rahwan dengan cara mengirimkan salah satu putrinya, sosok frameless jelita bernama Sasraba, untuk menjadi penasihat Rahwan.
Lambat laun, dalam pemerintahan Arengka, Sasraba lebih mendominasi dibanding Rahwan. Hal ini membuat Rahwan semakin berpikir, mengapa Mother yang telah mempercayakan dia untuk membawa Vandaria ke jaman keemasan harus memerintahkan Sasraba dan para frameless menjadi penasihatnya, dan bahkan tampak lebih berkuasa darinya. Kecemburuan ini terus memuncak, hingga akhirnya Rahwan membunuh Sasraba.
Tanpa adanya penasihat, kehausan Rahwan semakin menjadi-jadi. Hingga dia melupakan janjinya kepada Zirnitra untuk tidak menyentuh Arcoria. Istri Zirnitra, yaitu Shesha, yang terus mengawasi Rahwan, akhirnya mencoba mengingatkannya. Hal ini kemudian berakhir dengan kematian Shesha di tangan Rahwan.
Perang besar akhirnya meletus ketika kemurkaan Zirnitra tak terbendung lagi. Pertarungan antara Sang Dragon God dan Rahwan yang dikenal dengan nama Form of Anger and Hatred tidak dapat dihentikan, bahkan nyaris menghancurkan Vandaria beserta seluruh isinya. Peradaban Vandaria yang mulai pulih, kembali hancur akibat perang dahsyat ini.
Untuk menghentikan kehancuran Vandaria, Mother merasa harus turun tangan melalui jasad Sasraba. Dengan dibantu oleh para Horizonwalker, yang dipimpion oleh seorang Vanadis bernama Markabah, mereka pergi ke medan perang.
Perang besar itu berakhir dengan kematian Mother dan Rahwan. Zirnitra menarik kembali bala tentaranya dengan penuh penyesalan. Di tengah puing-puing pertarungan tersebut, muncul sosok gadis frameless kecil yang memeluk Ouroboros. Gadis tersebut kemudian dibimbing oleh Markabah untuk kembali membangun Arengka, dan mengubah namanya menjadi Edenion.

Holy Edenion
Ribuan tahun setelah berakhirnya Archaic War, peradaban Vandaria kembali bangkit. Peradaban ini berpusat di sebuah negeri bernama Edenion. Negeri ini dipimpin oleh seorang frameless Unlimited bernama Ratu Seraph. Ia dipercaya sebagai keturunan langsung Mother.
Selain Edenion, tercatat juga nama Four Heavenly Kings, yaitu para penguasa keempat penjuru mata angin Vandaria. Para Heavenly Kings bertugas untuk menjadi penyeimbang kekuatan dan mengawasi pemerintahan Ratu Seraph. Kekuatan lain yang masih bertahan adalah sisa-sisa dari Arcoria, yaitu sembilan Dragon terakhir.
Tragedi Archaic War begitu menghantui Ratu Seraph. Sejarah Rahwan dan Archaic War dikubur dalam-dalam. Mengingat betapa pedih tragedi tersebut, semua catatan yang berkenaan tentang peradaban tersebut dimusnahkan dari Vandaria.
Rasa trauma terhadap Archaic War juga melahirkan aturan-aturan keras di Edenion. Salah satunya adalah derajat frameless yang dianggap lebih tinggi, sementara manusia lebih dianggap sebagai makhluk kelas dua. Hal ini sendiri dikarenakan manusia memiliki sifat dasar yang sangat berbahaya, jika bercermin dari figur Rahwan sebelumnya. Aturan lainnya adalah tidak boleh ada negara pemerintahan selain Edenion. Tujuan dari aturan ini jelas untuk menghindari perang antar negara, seperti Archaic War.
Meski demikian, kondisi Vandaria saat itu juga bisa dibilang tidak begitu damai. Karena kekuatannya yang luar biasa, sembilan Dragon terakhir dianggap sebagai ancaman yang paling mengerikan. Lahirnya banyak monster ganas akibat anomali Archaic War juga menjadi terror di seluruh Vandaria.
Edenion sebagai satu-satunya negara, memiliki pasukan militer frameless yang sangat tangguh. Adalah tugas utama Edenion untuk melindungi Vandaria dan melenyapkan seluruh masalah yang ada. Zirnitra sendiri, sejak Archaic War, lebih memilih untuk berdiam diri di Vrinda Island, sebuah pulau yang menjadi ajang pertarungan terakhir antara dia melawan Rahwan.
Meskipun sudah berubah nama menjadi Edenion, namun pada beberapa wilayah peninggalan Arengka masih ada kelompok-kelompok yang mamuja dan mengagungkan ajaran Rahwan.

The One King
Hati Ratu Seraph akhirnya berhasil ditaklukkan oleh sosok pemuda frameless bernama Deus. Dia adalah prajurit jenius, yang juga pengawal pribadi Ratu Seraph. Tentu saja hal ini membuat geger dewan pemerintahan, yang dipimpin oleh Exar Ivarius. Mereka khawatir jika Ratu Seraph menikah dengan Deus, maka wibawanya sebagai keturunan Mother akan jatuh. Hal ini akan menyebabkan pemberontakan di mana-mana.
Untuk membuktikan bahwa Deus pantas bersanding di sisi Ratu Seraph, maka Exar memintanya untuk menghabisi sembilan Dragon terakhir. Suatu permintaan yang tidak masuk akal. Mengagetkan, rupanya baik Deus maupun Ratu Seraph menyetujui hal tersebut.
Berbekal pedang Ouroboros pemberian Sang Ratu, maka berangkatlah Deus meninggalkan Edenion untuk memburu para monster paling kuat di Vandaria saat itu. Luar biasa, ternyata dia berhasil menumbangkan para Dragon itu satu per satu. Sepanjang petualangannya, Deus banyak mendapat bimbingan dari Four Heavenly Kings, yang percaya bahwa Deus dapat membawa perubahan bagi Vandaria. Selama enam tahun perjalanannya, Deus berhasil menghabisi delapan Dragon.
Di Edenion, Ratu Seraph mengawasi tiap detik petualangan Deus. Tiap hari ia makin resah. Deus yang selalu mendapat bimbingan dari Four Heavenly Kings banyak belajar dan banyak memahami kondisi Vandaria. Apalagi Deus bukanlah sosok yang keras seperti dirinya. Deus selalu menganggap bahwa manusia seharusnya sederajat dengan frameless. Sang Ratu mulai menanyakan loyalitas Deus terhadap aturan Edenion.
Mengikuti hasutan Exar, akhirnya Ratu Seraph setuju untuk memanggil para Guardian of Vanadis. Makhluk mistis ini kemudian diperintahkan untuk menghancurkan Vrinda Island, tempat pertarungan Deus melawan Zirnitra. Serangan Guardian berhasil menghancurkan Vrinda Island. Sebelum menghembuskan nyawanya, Zirnitra memberikan kekuatannya untuk menyelamatkan Deus.
Rasa cintanya kepada Ratu Seraph dan Edenion terbakar habis menjadi kebencian yang mendalam. Inikah balasan dari pengabdiannya selama ini. Deus betul-betul murka. Dia kemudian mengganti namanya dengan julukan The One King. Bersama dengan pengikut-pengikutnya, dia mulai mendirikan kerajaan baru bernama Nirvana. Kerajaan inilah yang akan menggulingkan Edenion.
Banyak yang percaya bahwa Deus bangkit dari kematiannya karena ditolong oleh sosok Vanadis bernama Nephilim. Dalam catatan-catatan pribadi Deus yang ditemukan, disebutkan juga nama Nephilim sebagai malaikat pelindungnya. Meski demikian, tidak ada satupun yang pernah melihat wujud Nephilim yang sebenarnya. Seolah-olah hanya Deus yang dapat melihat Nephilim.

Nirvana and Vhranas Teaching
Nirvana tumbuh pesat menjadi kerajaan yang sangat maju. Pengaruh One King yang luar biasa menarik begitu banyak pengikut, terutama mereka yang membenci Edenion. Dukungan ini meningkat drastis, karena aturan-aturan Nirvana banyak bertentangan dengan Edenion. One King mengakui persamaan derajat antara manusia dan frameless. Selain itu, dia juga menganugerahkan gelar Sacred Bloodline kepada keluarga-keluarga frameless yang sebelumnya merasa dibuang oleh Edenion.
Nirvana bahkan seolah-olah memperoleh dukungan penuh dari Four Heavenly Kings, yang seharusnya bersikap netral. Setelah seratus tahun berdiri, Nirvana akhirnya dianggap sebagai tandingan utama Edenion.
Ratu Seraph, yang tidak pernah mengetahui identitas di balik One King, mulai menyerang Nirvana. Perang besar kembali berkecamuk di Vandaria. Mengingat dukungan yang begitu kuat, Nirvana berhasil mendesak pasukan Edenion mundur. Setelah puluhan tahun berperang, akhirnya pasukan One King berhasil menguasai wilayah Edenion.
Pada tahun yang sama, One King memimpin langsung pasukannya menyerbu kerajaan utama Edenion. Di sinilah dia bertemu dengan Ratu Seraph, satu-satunya wanita yang pernah dicintainya. Betapa terkejutnya Ratu Seraph ketika menyadari bahwa lawan berat yang dihadapinya adalah Deus. Pertemuan ini membuat mereka berdua sadar bahwa hubungan ini tidak mungkin lagi dilanjutkan. Mereka harus bertarung hingga tetes darah terakhir, demi kerajaan, demi kepercayaan, dan demi segalanya.
Deus akhirnya memenangkan pertarungan ini. Kematian Ratu Seraph mengakhiri dinasti Edenion selama ribuan tahun. Pimpinan Vandaria kini berganti ke tahta Nirvana yang dipimpin oleh Deus. Pada saat ini sistem penanggalan dengan nama In Vanadis mulai digunakan.
Untuk mengganti aturan kolot Edenion, sekaligus juga mengajarkan apa yang telah diperoleh sepanjang perjalanan hidupnya, Deus menciptakan ajaran agama baru bernama Vhranas di Tanah Suci Bedina. Ajaran agama ini dengan cepat memiliki banyak pengikut. Bukan hanya para frameless, melainkan juga manusia, yang sebelumnya hanya dianggap sampah oleh Edenion.
Ajaran Vhranas berhasil menghancurkan semua aturan-aturan kolot Edenion. Persamaan derajat antara frameless dan manusia menjadi landasan utama ajaran ini. Lewat Vhranas, Deus juga mengakui adanya negara pemerintahan selain Nirvana. Hal ini melahirkan banyak negara baru secara terang-terangan. Kebanyakan negara manusia, karena para frameless umumnya memilih menetap di wilayah Nirvana. Perlu diingat juga bahwa para pengikut ajaran lama Edenion masih tetap tersebar luas di seluruh Vandaria, bahkan tak jarang juga yang tergabung dalam negara-negara baru.

The Land of Gold Ark
Meski dikenal sebagai raja agung yang arif dan bijaksana, Deus tidak pernah menemukan kedamaian dalam hidupnya. Hal ini disebabkan karena dia begitu kehilangan Seraph. Hari-harinya dihabiskan dengan membaca kitab-kitab kuno yang tersimpan di perpustakaan pribadi Seraph. Deus banyak mempelajari sejarah Vandaria, bahkan catatan-catatan yang terhapus dari sejarah. Suatu ketika Deus menemukan kitab bernama Avesta, yang berisi tulisan seputar Archaic War. Kagum dengan keabadian yang pernah diperoleh Rahwan dan dengan harapan dapat menghidupkan kembali Seraph, Deus akhirnya memutuskan untuk mencari The Promised Valley, tanah yang dulunya menjadi singgasa Mother itu.
Perjalanan panjang Deus membawanya menyusuri apa yang sesungguhnya terjadi di balik Archaic War. Deus banyak mempelajari tentang kisah Rahwan, Sasraba, Mother, Zirnitra, dan Markabah. Perjalanan ini juga membawanya ke wilayah Gold Ark, yang selama ini tidak tersentuh oleh dunia luar, bahkan sejak masa Archaic War. Gold Ark adalah wilayah yang tersembunyi dari pemerintahan Edenion dan Nirvana, juga mengasingkan diri dari peperangan besar yang terjadi antara kedua kerajaan tersebut. Satu-satunya pihak yang mengetahui keberadaan Gold Ark adalah Four Heavenly Kings, Ratu Seraph, dan beberapa petinggi Edenion.
Dengan bimbingan Four Heavenly Kings, Deus akhirnya menemukan negeri bernama Goldark. Negeri itu dulunya terkunci dari dunia luar dan menjadi tak kasat mata karena disembunyikan oleh kesaktian sosok raja yang pernah hidup di masa yang sama dengan Rahwan. Namun beberapa ratus tahun terakhir, kunci tersebut memudar. Meski demikian, Goldark tetap terasing dari dunia luar. Dan baik Edenion maupun Heavenly Kings sepertinya selalu menyangkal keberadaannya. Betapa takjubnya Deus melihat Goldark, sebuah negeri dengan kebudayaan, sejarah, dan kekuatan yang belum pernah dilihatnya.
Goldark diperintah oleh seorang manusia bernama Völsung. Kedatangan Deus disambut dengan sangat baik. Penguasa Goldark ini rupanya sudah mengamati sepak terjang Deus sejak masih menjadi pengawal Seraph, hingga menjadi Raja Nirvana. Deus pun mengutarakan keinginannya untuk menghidupkan Seraph kembali. Dia percaya kekuatan yang pernah dimiliki oleh The Promised Valley dapat mewujudkan keinginannya itu.
Menurut Völsung, untuk mencapai taraf tersebut, Deus harus melewati ritual yang pernah dilewati oleh Rahwan sebelumnya. Ritual ini akan memberikan kekuatan dan kesaktian tiada tara, yang dikenal dengan nama Unlimited. Hingga saat ini, hanya sedikit makhluk yang pernah mencapai taraf Unlimited. Di antaranya adalah para Four Heavenly Kings, Völsung, dan Seraph.
Deus menyanggupi. Dengan panduan Völsung, jiwa Deus meninggalkan raganya dan pergi ke alam yang benar-benar berbeda. Batas antara alam Vandaria, alam kematian Reigner, dan alam keabadian Eden seolah-olah terbaur menjadi satu. Dikisahkan bahwa Deus bertemu dengan Vanadis lain bernama Rephaim dalam perjalanannya ini. Berbeda dengan Nephilim yang berbudi luhur, Rephaim dipercaya sebagai Vanadis yang terusir dari Eden. Rephaim ingin mengabdi kepada Deus. Dengan janji dapat menghidupkan kembali Seraph, akhirnya Deus menerima Rephaim, meskipun bertolak-belakang dengan keinginan Nephilim.
Mengikuti petunjuk Rephaim, tanpa sengaja Deus membuka segel yang selama ini menjadi batas antara alam Reigner dan alam nyata Vandaria. Pecahnya segel ini membawa dampak yang sangat buruk bagi Goldark. Monster-monster yang tidak pernah ada sebelumnya bermunculan dari alam lain. Para Deimos yang selama ini dipenjara oleh Vanadis seolah-olah terbebas lepas. Goldark menjadi medan perang antara makhluk yang selama ini dianggap tidak eksis dengan bala tentara Völsung.
Monster-monster ini dipimpin oleh sosok Deimos bernama Angkara Murka. Siapa sangka, dia adalah manifestasi dari jiwa jahat Rahwan. Angkara Murka yang memiliki kesaktian Rahwan mengaku sebagai tangan kanan Angra Mainyu. Dia berhasil menghancurkan tentara Völsung dan menguasai sebagian besar wilayah Goldark dalam waktu yang amat singkat.
Deus yang telah mencapai taraf Unlimited bangkit dari meditasi dan perjalanan panjangnya selama berpuluh-puluh tahun. Melihat kehancuran Goldark, Deus langsung bergabung dengan sisa-sisa pasukan Völsung. Dengan menyatukan kekuatan, Deus dan Völsung akhirnya berhasil menghancurkan Angkara Murka. Sungguh disayangkan, Völsung juga tewas dalam pertarungan tersebut. Bukan hanya Völsung, masa ini juga dikenal sebagai masa kematian Nephilim. Meskipun Deus menyangka Nephilim pergi meninggalkannya, namun sesungguhnya Nephilim dibinasakan oleh Rephaim.

The Time of No Kings
Grand Ark, segel untuk membuka portal antara Vandaria, Eden, dan Reigner, memang sudah menjadi legenda atau cerita rakyat sejak jaman pemerintahan Edenion. Namun siapa sangka, segel itu benar-benar bisa ada. Bahkan dalam Zend Avesta, kitab suci Vhranas, nama Grand Ark juga disebut-sebut sebagai FrameSpell terlarang.
Markabah, pemimpin Horizonwalker yang dulu membantu Seraph mendirikan Edenion, rupanya hidup dengan menghindari perang antara Edenion dan Nirvana. Dia menyepi di pegunungan Indraprasta. Bersama dengan kedua muridnya, Markabah mempelajari Grand Ark. Menurut Prophecy of Horizonwalker, kitab yang melukiskan masa depan dan kehancuran Vandaria, Grand Ark nantinya akan menyelamatkan Vandaria dari kehancuran total.
Markabah kemudian memilih Chastea, seorang frameless yang menjadi salah satu jendral di Kerajaan Pandora, sebagai pewaris Grand Ark. Dia terpilih selain karena jenius dalam adaptasi FrameSpell, juga dianggap memiliki ciri-ciri seperti yang tertuliskan dalam The Prophecy of Horizonwalker. Sebagai penguasa Grand Ark, Markabah menganugerahkan gelar Lord Drake kepadanya.
Kerajaan Pandora adalah salah satu negeri terkuat, yang dianggap sederajat dengan Nirvana. Negeri ini kebanyakan dihuni oleh para frameless yang masih fanatik terhadap ajaran lama Edenion. Tidak terlalu mengherankan jika negeri ini kurang begitu populer di kalangan kerajaan-kerajaan lain yang amat mendukung Nirvana.
Grand Ark kemudian diketahui oleh Shezzar, penasihat Kerajaan Pandora. Pada masa itu, pewaris tahta Pandora masih berusia sangat belia. Dengan kata lain, Shezzar yang sudah menjadi penasihat sejak kepemimpinan raja sebelumnya, kini memegang kekuasaan penuh terhadap negeri ini. Karena menguasai FrameSpell terlarang berupa mengambil alih pikiran, dia mempengaruhi Chastea. Shezzar yang begitu terobsesi dengan alam Reigner, akhirnya menggunakan Grand Ark untuk membuka portal antara Reigner dan Vandaria. Dengan menggunakan pengaruhnya, Shezzar juga berhasil menyekap Markabah di penjara dimensi.
Sepeninggal Deus, Vandaria kembali digoncang oleh kehadiran monster-monster dengan amat kuat. Mereka bahkan bisa disejajarkan dengan para Dragon. Para pemimpin kerajaan-kerajaan baru kemudian bertemu untuk mendiskusikan masalah ini. Setelah diselidiki, rupanya monster-monster ini adalah makhluk yang berasal dari alam lain. Para monster tersebut dipercaya sebagai Deimos yang selama ini terkunci di Reigner Realm.
Setelah diselidiki lebih dalam, rupanya Grand Ark terbuka di wilayah Kerajaan Pandora. Merasa Pandora sedang mengembangkan FrameSpell terlarang, maka kerajaan-kerajaan besar Vandaria bersatu di bawah pimpinan Kerajaan Blackmoon. Perang besar antar kerajaan tidak dapat terelakkan lagi.
Di sebuah kota kecil bernama Widara, hiduplah Adelva. Dia adalah adik kandung Chastea. Seperti kakaknya, Adelva juga sangat jenius dalam penguasaan FrameSpell. Kedua murid Markabah, yaitu Al Noah dan Holbein kemudian mencoba untuk melatih Adelva agar dapat menjadi tandingan bagi Chastea, yang dikendalikan oleh Shezzar, sekaligus membebaskan Markabah.
Adelva membuktikan kejeniusannya dengan menguasai berbagai FrameSpell legendaris yang hanya pernah dikuasai oleh Seraph. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Adelva akhirnya berhasil menyusup ke dalam Pandora sebelum penyerbuan tentara Blackmoon. Prioritasnya adalah mencegah perang yang dapat menghancurkan Vandaria. Sungguh memprihatinkan, kerajaan sehebat Pandora telah berubah menjadi neraka.
Markabah akhirnya berhasil dibebaskan, meskipun terluka sangat parah. Pertarungan antara Adelva dan Chastea tidak dapat dihentikan. Pertarungan antara kakak-beradik ini berakhir ketika Chastea ke dalam portal Grand Ark. Shezzar sendiri tewas terbunuh oleh para Deimos tingkat tinggi dalam pertarungan itu. Dengan sisa kekuatan terakhirnya, Markabah mengunci portal tersebut. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Markabah menyerahkan The Prophecy of Horizonwalker kepada Adelva. Gelar Lord Drake juga diwariskan kepadanya.
Perang besar antara Blackmoon dan Pandora berhasil dicegah berkat perjuangan Adelva. Dia kemudian dielu-elukan sebagai pahlawan hebat. Bahkan namanya bisa disejajarkan dengan The One King. Peristiwa ini terjadi bersamaan dengan perang besar di Goldark, di mana Deus dan Völsung berhadapan dengan Angkara Murka.
Sekembalinya Deus ke Nirvana, dia menemukan kenyataan bahwa Vandaria baru saja keluar dari krisis yang tidak kalah berat dengan Goldark. Berkat Adelva, krisis ini dapat dicegah. Untuk menghormati hal ini, Deus pun mengangkat Adelva sebagai wakilnya di Nirvana. Keputusan ini disambut meriah oleh kerajaan-kerajaan lain.
Grand Ark adalah jawaban dari segala kekacauan yang terjadi Goldark. Deus yang kemudian menyadari hal ini menganggap bahwa Grand Ark memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Dengan bantuan Adelva dan Prophecy of Horizonwalker, Deus akhirnya berhasil menguasai, bahkan menyempurnakan Grand Ark.
Pada masa ini pula, Deus menyelesaikan Zend Avesta, yang kemudian dikenal sebagai kitab suci Vhranas. Zend Avesta adalah kumpulan catatan-catatan perjalanan Deus sebelumnya, yang juga berisi banyak filosofi dan pemahaman terhadap konsep Vanadis dan Reigner. Tidak banyak yang tahu bahwa Deus banyak terinspirasi oleh Rahwan dalam menulis Zend Avesta ini.

A New Alliance
Seperti yang ditakutkan oleh Edenion sebelumnya, banyaknya negara dalam Vandaria menimbulkan perang berkepanjangan. Sifat dasar manusia yang serakah dan tidak pernah puas mendasari tiap pemimpin untuk saling menyerang demi memperbesar wilayah negaranya. Era ini dikenal juga sebagai era dikembangkannya senjata-senjata Rune tingkat tinggi. Senjata-senjata ini digunakan oleh banyak negara yang berperang.
Peperangan ini makin mencekam ketika para sacred bloodlines, yang memiliki kemampuan jauh di atas frameless dan manusia normal, ikut terlibat. Untuk mempersatukan Vandaria, Deus berinisiatif untuk mengangkat keturunan terbaik dari sacred bloodlines terkuat sebagai suksesornya. Lima suksesor yang terpilih adalah Vurai dari Hagel, Bismark dari Meredith, Terrato dari Willhelmer, Fuujin dari Zatoist, dan Raijin dari Rucion.
Pengangkatan para suksesor ini sekaligus membuktikan bahwa kelima sacred bloodline terkuat kini telah bersatu dengan Nirvana. Pemersatuan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara-negara yang bertikai. Sebagai monumen atas pemersatuan ini, Deus bersama kelima suksesornya mendirikan Tower of Unlimited, menara raksasa yang menjulang tinggi hingga ke langit.
Meski demikian, tak jarang juga upaya pemberontakan terhadap kepemimpinan Deus terjadi. Salah satu yang paling besar adalah pemberontakan yang dilakukan oleh Tyrannos Eriskagel, pengikut ajaran Edenion yang amat fanatis. Sebagai pengguna Forbidden Spell, Tyrannos menguasai kemampuan untuk memerintah undead. Pertarungan ini berakhir ketika Tyrannos akhirnya menyerah kepada Deus. Bahkan Tyrannos akhirnya juga diangkat menjadi salah satu sukseor Deus.
Hubungan antara Deus dan para suksesornya dikenal kurang harmonis. Kelima suksesor awal yang berasal dari kalangan sacred bloodlines sering kali merasa tidak sepaham dengan Tyrannos. Belum lagi adanya Adelva, yang sebelumnya diangkat sebagai wakil Deus. Pertikaian ini tidak begitu diperdulikan oleh Deus, yang amat frustasi karena belum berhasil membangkitkan Seraph.
Rephaim yang menyadari adanya Prophecy of Horizonwalker di tangan Adelva, menghasut Deus untuk merebut kitab tersebut dari tangan Adelva. Rephaim mengatakan bahwa salah satu jalan untuk membangkitkan Seraph ada dalam Prophecy tersebut. Dengan berbagai cara, dengan baik-baik maupun sedikit memaksa, Deus mencoba meminta kitab tersebut dari Adelva. Namun Adelva selalu menolak dengan baik, karena Markabah mewariskan kitab tersebut hanya untuknya.
Tidak terima dengan penolakan ini, Deus kemudian mengkonfrontasi Adelva secara terang-terangan. Tindakan Deus ini didukung oleh Tyrannos, yang memang berambisi untuk melenyapkan Adelva. Pertarungan antara Adelva melawan Deus dan Tyrannos memang sangat tidak berimbang. Menyikapi hal ini, Tritorch, pemimpin Four Heavenly Kings, memerintahkan Amon, murid terbaiknya untuk menyelamatkan Adelva.
Dengan bantuan Amon, Adelva berhasil melarikan diri. Deus yang menyadari pengkhianatan Four Heavenly Kings kemudian mendeklarasikan perang terhadap mereka. Di posisi yang sangat terpojok, kelima suksesor Deus harus memilih apakah mereka lebih memilih sacred bloodlines-nya atau Deus. Pada akhirnya, mereka berlima memutuskan untuk tetap setia dengan Deus, meskipun itu berarti mereka akan bertarung dengan Four Heavenly Kings, atau pimpinan sacred bloodlines mereka sendiri.

An Ally Turns Foe
Olravado Agustaf Meridiz, Raja Meridiz, yang sangat haus kekuasaan berhasil menguasai sebagian besar wilayah Vandaria. Ambisi membawanya menyerang wilayah Nirvana. Perang besar berkecamuk di tanah Vandaria. Dengan kekuatan yang luar biasa, Olravado berhasil membumi hanguskan Nirvana. Inilah pertama kalinya, setelah era Edenion, seorang manusia dianggap memiliki kekuatan yang lebih tinggi disbanding frameless.
Menyadari hal tersebut, Deus murka. Dari atas Tower of Unlimited, dia menggunakan Grand Ark dan menghacurkan daerah-daerah kekuasaan Meridiz. Bersama dengan para suksesornya, Deus berhasil membangun kembali Nirvana dan membawanya terbang ke langit. Deus menyembunyikan Nirvana seperti Mother menyembunyikan The Promised Valley.
Pada titik ini, Deus memahami ketakutan Seraph. Betapa mengerikan dan serakahnya manusia. Menyadari bahwa tindakan otoriter Edenion adalah hal terbaik untuk meredam manusia, Deus kemudian memutuskan untuk menjadi pengawas Vandaria. Dia mengganti namanya menjadi Unlimited, mengawasi segalanya dari puncak Tower of Unlimited, dan menjatuhkan hukuman bagi siapapun yang memiliki ambisi untuk menjadi penguasa Vandaria. Unlimited telah melupakan ajaran suci Vhranas yang diciptakannya. Sebagai balasannya, Vhranas pun terpecah. Sebagian masih percaya kepadanya, sebagian malah justru menganggapnya sebagai ancaman.
Hukuman Unlimited yang membabi-buta dan tanpa pandang bulu memberikan kengerian yang luar biasa bagi Vandaria. Inilah masa kegelapan Vandaria, di mana Unlimited berperan ganda: sebagai dewa yang dipuja, sekaligus iblis yang ditakuti. Di tanah Vandaria, manusia dan frameless bersatu. Membentuk persekutuan untuk menggulingkan kekuasaan Unlimited.
Salah satu peresekutuan yang paling sering melakukan perlawanan terhadap rezim Unlimited adalah Saint Lordrake Faction. Banyak yang percaya bahwa Adelva, yang kini dikenal dengan nama The Emperor, adalah orang di balik organisasi bawah tanah ini. Saint Lordrake Faction memperoleh banyak dukungan. Selain dari rakyat dan penguasa, organisasi ini juga memperoleh dukungan terang-terangan dari Four Heavenly Kings.
Grand Ark yang digunakan berkali-kali mengakibatkan berbagai anomali di seluruh wilayah Vandaria. Kelahiran bangsa vampir di Stormhaven adalah salah satu anomali yang terjadi. Raja Alexander Gerardo Silverheart XIII telah melakukan kesepakatan dengan Deimos untuk memperoleh kekuatan dan kehidupan abadi. Dia kemudian mengganti namanya menjadi Tyraxal, pimpinan tertinggi klan vampir.

War of Majestics
Menurut Prophecy of Horizonwalkers, Sword Master akan muncul untuk menyelamatkan Vandaria dari kehancurannya. Siapakah Sword Master ini? Inilah pertanyaan sekaligus harapan bagi semua makhluk di Vandaria yang merasa tertekan di bawah ancaman Deus. Tidak terkecuali Saint Lordrake Faction dan Four Heavenly Kings yang selalu mencari tahu identitas sebenarnya dari Sword Master.
Darg Lardbard Meridiz, salah satu keturunan Raja Olravado, mengaku dirinya sebagai Sword Master. Four Heavenly Kings kemudian mengirimkan Zephyr, yang dipercaya sebagai titisan Seraph, untuk membimbing Darg mencapai Unlimited. Untuk meruntuhkan Tower of Unlimited, Darg harus memiliki kekuatan yang setaraf dengan Deus.
Perjalanan Sword Master dan Zephyr banyak memperoleh dukungan dari segala elemen di Vandaria. Sword Master adalah harapan dan tandingan Unlimited. Dark Kingdom of Barzha dan Frameless Kingdom of Uthe adalah dua kerajaan yang banyak memberikan dukungan bagi Sword Master dalam mengarungi perjalanannya.
Saint Lordrake Faction juga dipercaya sebagai salah satu pihak yang paling banyak memberikan kontribusi besar bagi perjalanan Sword Master. Organisasi ini berhasil mendekati bangsa Dragonian, yang dianggap sebagai pewaris kekuatan Arcoria, untuk membantu Sword Master. Tidak hanya itu, Tyraxal dan para vampir pun memutuskan untuk mendukung penuh Sword Master. Inilah pertama kalinya dalam sejarah Vandaria, semua elemen bersatu tanpa memperdulikan ras, bangsa, dan segala perbedaan lainnya.
Perang besar tidak dapat terelakkan lagi. Tower of Unlimited diserbu dari semua penjuru Vandaria. Unlimited dengan para suksesornya memberikan perlawanan sengit dengan menggunakan Grand Ark. Perang besar yang dikenal dengan nama Majestic War ini berlangsung selama setahun penuh. Unlimited akhirnya berhasil ditaklukkan oleh Sword Master. Vurai, Bismark, Terrato, Fuujin, dan Raijin dinyatakan tewas. Sementara Tyrannos melarikan diri.
Four Heavenly Kings bersama dengan para pemimpin sacred bloodlines lain akhirnya menyegel tubuh Unlimited di dasar Tower of Unlimited. Mereka juga menghancurkan Tower of Unlimited. Segel ini dibagi menjadi tujuh kristal, yang kemudian dikenal dengan nama Frameless Orb.
Sword Master menghilang dan tidak pernah lagi muncul ke publik. Demikian juga dengan Saint Lordrake Faction. Meski demikian, banyak yang percaya bahwa Saint Lordrake Faction masih tetap aktif sebagai organisasi bawah tanah yang banyak memberi pengaruh bagi sejarah Vandaria selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar